Pesan Suara Salah Satu Pendiri Taliban Muncul Usai Dirumorkan Tewas

Rumor tewasnya salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar, terbantahkan karena muncul pesan suara, ini isinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2021, 17:31 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 17:31 WIB
Abdul Ghani Baradar Akhund. (AFP)
Abdul Ghani Baradar Akhund. (AFP)

Liputan6.com, Kabul - Salah satu pendiri Taliban dan saat ini merupakan wakil perdana menteri Afghanistan merilis sebuah pernyataan dalam format suara pada Senin (13/9) yang mengungkapkan bahwa ia masih hidup dan sehat setelah berita tentang kematiannya viral di media sosial.

Melansir dari laman AFP, Selasa (14/9/2021), Abdul Ghani Baradar, yang dinamai sebagai orang normor 2 Mullah Mohammed Hassan Akhund, menyalahkan propaganda palsu atas rumor kematiannya melalui sebuah pesan suara yang diunggah Taliban.

Media sosial menjadi rusuh atas desas-desus beredar bahwa Abdul Ghani Baradar terluka parah dalam baku tembak antara faksi-faksi saingan Taliban di istana presiden.

"Ada berita di media mengenai kematian saya," ujar Baradar dalam pesan audio tersebut.

"Selama beberapa malam terakhir saya pergi jalan-jalan Di mana pun saya berada saat ini, kami semua baik-baik saja, semua saudara dan teman saya."

"Media selalu mempublikasikan propaganda palsu. Karena itu, tolak dengan berani semua kebohongan itu, dan saya 100% tegaskan kepada Anda bahwa tidak ada masalah dan kami tidak punya masalah."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rumor Lain yang Beredar

FOTO: Taliban Duduki Istana Kepresidenan Afghanistan
Pejuang Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyebut Presiden Afghanistan Ghani telah pergi ke Tajikistan. (AP Photo/Zabi Karimi)

Tidak mungkin dipastikan keaslian dari pesan suara tersebut. Namun, pesan suara diunggah di situs resmi Taliban, termasuk juru bicara kantor politik pemerintahan baru.

Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, juga dirumorkan telah meninggal beberapa tahun sebelum juru bicara Taliban mengatakan bahwa ia hadir di Kandahar 2 minggu setelah mereka mengambil kekuasaan di Afghanistan.

Kabar burung di Pakistan dan Afghanistan yang beredar adalah ia tertular COVID-19 atau terbunuh dalam pengeboman.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya