Bocah 6 Tahun Temukan Gigi Gajah Purba Berusia 12 Ribu Tahun

Penemuan langka seorang bocah ketika sedang bertamsya di cagar alam Michigan

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2021, 19:10 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 19:10 WIB
Gajah purba. (Photo credit: Beth Zaiken/Centre for Palaeogenetics/AFP)
Gajah purba. (Photo credit: Beth Zaiken/Centre for Palaeogenetics/AFP)

Liputan6.com, Lansing - Seorang anak berusia 6 tahun betamasya bersama keluarganya di cagar alam Michigan AS membuat penemuan langka, yakni gigi mastodon berusia 12.000 tahun.

Julian Gagnon menemukan benda yang awalnya diduga sebagai gigi naga saat sedang bertamasya bersama keluarganya di Cagar Alam Bukit Dinosaurus pada 6 September 2021.

"Saya baru saja merasakan sesuatu di kaki saya dan saya meraihnya, dan itu terlihat seperti gigi," kata Julian kepada WDIV-TV.

Orang tua Julian mengizinkannya untuk membawa pulang penemuannya, di mana keluarga itu melihat lebih dekat dan menyadari bahwa itu mungkin sebuah fosil, seperti dilansri dari UPI, Selasa (5/10/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gigi Itu Disumbangankan ke Museum

Temuan fosil mamut raksasa oleh sekelompik tim arkeolog di lokasi proyek bandara baru Meksiko.
Temuan fosil mamut raksasa oleh sekelompik tim arkeolog di lokasi proyek bandara baru Meksiko. (Source: Facebook Vagando con Mafedien)

Keluarga tersebut menghubungi Museum Ahli Paleontologi Universitas Michigan, yang mengidentifikasi penemuan itu sebagai geraham kanan atas mastodon remaja, spesies yang hidup di Michigan sekitar 12.000 tahun yang lalu.

"Fosil mamut dan mastodon relatif langka di Michigan, tetapi dibandingkan dengan tempat lain di Amerika Serikat, sebenarnya ada lebih banyak kejadian," Adam Rountrey, manajer koleksi museum penelitian museum paleontologi.

Para ahli mengatakan bahwa mamut dan mastodon diketahui pernah tinggal di Michigan, penemuan langka karena bangkai hewan biasanya diambil oleh pemulung jauh sebelum mereka bisa menjadi fosil.

Keluarga Julian menyumbangkan gigi itu ke museum, yang mengatakan Julian akan diberi hadiah atas sumbangannya dengan tur di belakang layar bulan ini.

"Ini hanya memicu semangatnya untuk arkeologi dan paleontologi," kata ibu Mary Julian. 

"Sejauh yang dia ketahui, ini adalah penemuan pertamanya dalam kariernya, dan sekarang sulit untuk mencegahnya mengambil apa pun yang dia lihat di alam."

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya