Liputan6.com, Washington D.C - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Senin (6/12) menyarankan warga Amerika Serikat agar tidak bepergian ke Prancis, Yordania, Portugal, dan Tanzania, dengan alasan kekhawatiran COVID-19.
CDC sekarang mencantumkan 83 tujuan di klasifikasi "Level 4: Sangat Tinggi" dan juga pada hari Senin menambahkan Andorra, Siprus, dan Liechtenstein ke tingkat penasihat perjalanan tertinggi.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (7/12/2021), Prancis mengatakan akan menutup klub malam menjelang Natal dan memperketat langkah-langkah jarak sosial sebagai tanggapan terhadap varian Omicron yang muncul dari virus corona, tetapi tidak perlu untuk lockdown atau jam malam baru.
Perdana Menteri Jean Castex mengatakan gelombang kelima pandemi melonjak, tetapi dengan 52 juta orang sekarang divaksinasi - hampir 90 persen dari mereka yang memenuhi syarat - situasinya lebih baik daripada wabah sebelumnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan Perjalanan Baru
Amerika Serikat memberlakukan aturan baru, yang mewajibkan pelancong udara internasional yang tiba di Amerika Serikat untuk mendapatkan tes COVID-19 negatif dalam satu hari perjalanan.
Di bawah aturan sebelumnya, pelancong udara internasional yang divaksinasi dapat menunjukkan hasil tes negatif yang diperoleh dalam waktu tiga hari sejak hari keberangkatan mereka.
Beberapa pejabat maskapai mengatakan kepada Reuters ada masa tenggang tiga hari untuk memungkinkan beberapa pelancong kembali ke Amerika Serikat dengan tes yang dilakukan di luar satu hari.
Seorang juru bicara CDC menolak untuk mengkonfirmasi hal itu tetapi mengatakan "CDC menerapkan beberapa kebijaksanaan penegakan karena persyaratan ini diberlakukan."
Efektif 29 November, Gedung Putih melarang hampir semua warga negara asing memasuki Amerika Serikat dari delapan negara Afrika selatan karena kekhawatiran penyebaran varian Omicron, tetapi belum memperpanjang pembatasan perjalanan tersebut ke negara lain di mana varian baru telah ditemukan.
Prancis mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 25 kasus positif varian Omicron.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pembatasan perjalanan Afrika "sedang dievaluasi dan dibahas setiap hari."
Advertisement