74 Fasilitas Militer di Ukraina Hancur Diserang Rusia, 18 Stasiun Radar Lumpuh

Rusia mengatakan bahwa militernya telah menghancurkan lebih dari 70 sasaran militer termasuk 11 lapangan udara di Ukraina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Feb 2022, 23:43 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 23:43 WIB
FOTO: Latihan Militer Rusia di Tengah Ketegangan dengan Ukraina
Sejumlah tentara Rusia mengambil bagian dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy, Rostov, Rusia, 10 Desember 2021. Konsentrasi pasukan Rusia dekat Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Ukraina dan Barat tentang kemungkinan invasi yang dibantah Moskow. (AP Photo)

Liputan6.com, Kiev - 74 fasilitas militer di Ukraina dilaporkan hancur usai diserang militer Rusia. Kekhawatiran kemungkinan meletusnya perang besar kini menjadi kenyataan.

Dikutip dari laman trtworld, Kamis (24/2/2022), Rusia mengatakan bahwa militernya telah menghancurkan lebih dari 70 sasaran militer termasuk 11 lapangan udara di Ukraina.

"Akibat serangan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia, 74 fasilitas darat militer Ukraina hancur," kata Igor Konashenkov, juru bicara kementerian pertahanan Rusia.

Fasilitas yang hancur termasuk 11 lapangan terbang, tiga pos komando dan 18 stasiun radar sistem rudal antipesawat S-300 dan Buk-M1, katanya.

Dia mengatakan, sebuah helikopter militer Ukraina dan empat drone juga telah ditembak jatuh.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rusia Ingatkan Warganya Tak Demo Anti-Perang

FOTO: Persiapan Pasukan AS Sebelum Ditempatkan ke Polandia
Anggota Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat AS berjalan di landasan Lapangan Paus menjelang penempatan ke Polandia dari Fort Bragg, AS, 14 Februari 2022. Mereka termasuk di antara tentara AS yang dikirim untuk NATO karena khawatir Rusia akan menyerang Ukraina. (AP Photo/Nathan Posner)

Moskow memperingatkan Rusia agar tidak bergabung dengan protes anti-perang.

Pihak berwenang Rusia telah memperingatkan simpatisan anti-perang dari berkumpul untuk protes, setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.

Komite Investigasi dalam sebuah pernyataan memperingatkan Rusia tentang konsekuensi hukum karena bergabung dengan protes tanpa sanksi terkait dengan "situasi politik asing yang kian tegang".

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya