Stres Tinggal di Rumah, Pria China Jadikan Bandara Sebagai Tempat Tinggal 14 Tahun

Pria di China lebih pilih tinggal di bandara selama 14 tahun.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Apr 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi area bandara
Ilustrasi area bandara. ( dok. hikersbay/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Beijing - Seorang pria di China memilih tinggal di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing selama 14 tahun untuk merokok dan minum alkohol tanpa gangguan dari keluarga yang suka mengomel tentang hal kegiatannya.

Setelah kehilangan pekerjaannya di awal usia 40-an, Wei Jianguo menjadi sangat tertekan sehingga dia menghabiskan hari-harinya dengan minum alkohol dan merokok.

Dikutip dari laman Oddity Central, Rabu (6/4/2022), keluarganya tidak menyukainya sedikit pun dan mengatakan kepadanya bahwa dia harus melepaskan dua kesenangan terbesarnya dalam hidup jika dia ingin terus tinggal di rumah keluarga.

Dia tidak bisa melakukan itu, jadi dia pindah ke Bandara Beijing.

“Saya tidak bisa kembali ke rumah karena saya tidak memiliki kebebasan di sana,” kata Wei Jianguo kepada China Daily.

“"eluarga memberi tahu jika saya ingin tinggal, saya harus berhenti merokok dan minum. Jika saya tidak bisa melakukan itu, harus memberi mereka semua tunjangan bulanan sebesar 1.000 yuan atau setara Rp 2,2 juta.

"Tapi bagaimana saya bisa membeli rokok dan alkohol saya?"

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fasilitas Modern di Bandara China

Ilustrasi wisatawan di bandara (pixabay)
Ilustrasi wisatawan di bandara (pixabay)

Wei mengatakan bahwa dia selalu bisa pulang, tapi dia tidak mau. Faktanya, dia telah dibawa ke rumahnya di Wangjing oleh polisi dan keamanan beberapa kali selama bertahun-tahun, tetapi dia selalu kembali.

Fasilitas modern bandara menyediakan semua yang dia butuhkan, dan dia dapat melakukan hal-hal yang dia sukai tanpa diganggu oleh keluarganya yang ketat.

Pria pengangguran, yang saat ini berusia 60-an, menggunakan kompor listrik untuk membuat makanannya langsung di terminal bandara, tetapi terkadang dia membeli makanan yang dimasak dari salah satu dari banyak restoran di sana, yang katanya menyediakan berbagai makanan yang enak, dengan harga yang terjangkau.

Wei Jianguo menyimpan peralatan dapur, selimut, dan pakaiannya di beberapa koper dan mengklaim bahwa dia tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya