Liputan6.com, Jakarta - Marie Antoinette merupakan seorang putri dari Kekaisaran Suci Romawi. Wanita yang ditakdirkan menjadi ratu yang bernasib tragis di Prancis ini lahir pada 2 November 1755 di Wina. Nama lahirnya adalah Maria Antonia Josepha Johanna.
Ia adalah putri bungsu dari Maria Theresia yang merupakan Kaiserin (kaisar wanita) di Kekaisaran Suci Romawi, salah satu kekuatan terbesar di Benua Eropa pada masa itu.
Advertisement
Baca Juga
Usia Marie Antoinette baru 14 tahun ketika ia menikah dengan Louis-Auguste (Louis XVI) yang merupakan penerus kerajaan Prancis.
Menurut catatan sejarah situs Chateau de Versailles, Senin (18/4/2022), pernikahan kedua anak muda itu adalah strategi diplomatik dari Maria Theresia dan Raja Louis XV, kakek dari Louis XVI.
Awalnya, mereka menikah secara jarak jauh pada 19 April 1770. Marie baru tiba di Versailles pada sebulan kemudian, dan pesta besar-besaran pun terlaksana.
Proses pernikahan berlangsung dengan khidmat di sebuah chapel. Hadiah pernikahan untuk Marie Antoinette adalah sebuah kabinet (lemari) mewah yang berisi berbagai perhiasan dan barang-barang berharga lainnya.
Kedua pasangan juga ditampilkan tidur seranjang di hadapan seluruh anggota Istana untuk memberi kepastian bahwa keduanya benar-benar bersama. Kasur mereka diberkati oleh Uskup Agung dari Reims.
Perayaan pernikahan Marie Antoinette dilaksanakan hingga 30 Mei, namun terhenti ketika terjadi insiden kembang api di Place de la Concorde yang membunuh 132 orang.
Update: Artikel sebelumnya menulis Marie Antoinette sebagai ratu terakhir Prancis. Ia adalah ratu terakhir sebelum Revolusi Prancis. Setelahnya, Ratu Maria Amalia menjadi ratu terakhir pada 1830 – 1848.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Madam Defisit
Kehidupan Marie Antoinette harus berakhir tragis ketika pecahnya Revolusi Prancis. Gaya hidup Marie yang dianggap boros juga mengundang antipati, dan ia dijuluki "Madam Defisit", sementara kemiskinan mewabah di kalangan masyarakat Prancis.
Kemarahan masyarakat pun tidak terbendung, sehingga dimulailah Revolusi Prancis yang menjadi awal dari akhir Kerajaan Prancis.
Berdasarkan buku Catherine the Great tulisan ahli sejarah Robert K. Massie, kehidupan Marie masih terjaga ketika revolusi baru mulai di 1789. Ini juga berkat kakaknya yang menjadi kaisar Austria, yakni Joseph II dan Leopold II.
Sayangnya, Joseph meninggal pada 1790, dan Leopold juga tutup usia 2 tahun kemudian. Kaisar yang baru adalah Francis II, putra dari Leopold. Namun, Francis tidak begitu peduli dengan nasib tantenya di Prancis.
Marie Antoinette dan suaminya sempat berusaha melarikan diri, tetapi gagal.
Setahun setelah kematian Kaisar Leopold, Marie Antoinette dan suaminya dihukum mati dengan guillotine.
Advertisement
Berlian Ratu Prancis Marie Antoinette Dilelang
Pada akhir 2021, gelang berlian milik Marie Antoinette akan dilelang minggu depan, penjualan akan diperkirakan setidaknya 2 juta USD atau setara dengan 28 miliar rupiah. Perhiasan tersebut akan dijual bersamaan dengan sejumlah berlian lainnya yang memiliki warna langka dari Jenewa, melalui rumah lelang Inggris, Christie's.
Perhiasan tersebut ditempatkan dalam sebuah kotak beludru biru berisikan gelang ganda, masing-masing terdiri dari tiga untaian berlian dan jepitan barrette besar. Perhiasan itu terdiri dari 112 berlian, sampai saat ini masih menjadi milik keluarga kerajaan Eropa.
Diperkirakan mereka akan menjual berlian tersebut dengan harga 2 juta USD sampai 4 juta USD pada tanggal 9 November, menurut Christie's.
Selain gelang, cincin berlian berwarna ungu-merah muda 6,75 karat dan cincin berlian kuning 42, 98 karat juga akan dijual.
Dalam potret tahun 1785 karya Adolf Ulrich Wertmuller, yang saat ini dipamerkan di Museum Nasional di Stockholm, Marie Antoinette digambarkan sedang mengenakan sebuah gelang.
Kepala departemen perhiasan Christie di Jenewa, Max Fawcett berbicara tentang kelangkaan barang-barang bersejarah dan mengatakan bahwa dia mengharapkan adanya perayaan ketika barang tersebut terjual.
"Sungguh, mereka tidak pernah meninggalkan tangan kerajaan, ini adalah bagian dari sejarah Prancis yang masih ada dalam keluarga itu selama lebih dari 200 tahun dan lagi, yang sangat langka ditemukan, dan terutama permata dengan kualitas yang luar biasa," ungkap Max.
"Jika Anda memegang gelang ini di tangan Anda, kualitas pengerjaannya, masih terasa lebih unggul dibandingkan dari sekian banyaknya pengerjaan yang telah kita liat di dunia modern saat ini. Jadi, ini benar-benar sangat menarik," tambahnya lagi.
Laku 100 Miliar Rupiah Lebih
Gelang mewah istri Raja Prancis Louis XVI ini termasuk perhiasan langka dari kerajaan. Gelang itu tercatat dilapisi 112 berlian dan masing-masing memiliki berat 97 gram, dilansir dari laman Indian Express, Kamis (11/11/2021).
Aksesori bersejarah ini terjual lebih dari perkiraannya yang semula antara 2 juta dan 4 juta Franc Swiss. Harga akhir termasuk pajak merupakan harga penawaran tertinggi, tapi pembelinya tidak teridentifikasi.
Setelah kematian Antoinette dalam Revolusi Prancis pada 1793, gelang yang telah dipesan sekitar 17 tahun sebelumnya ini diturunkan ke putrinya Marie-Therese. Gelang itu disimpan dalam garis keturunan kerajaan selama lebih dari 200 tahun, kata rumah lelang.
"Seperti yang terlihat dalam penjualan Jenewa baru-baru ini, pasar untuk permata milik bangsawan terus memberikan hasil sangat baik," ungkap Francois Curiel, ketua divisi balai lelang Christie's.
Spesialis perhiasan Christie, Marie-Cecile Cisamolo, mengungkap pada AFP, bukan hanya sejarah yang membuat gelang itu luar biasa, tapi juga ukuran berlian, berkisar antara satu hingga empat karat. Meski sangat sulit untuk menentukan ukuran pastinya, berlian tersebut dipastikan antik.
Secara total, rumah lelang memperkirakan gelang itu terdiri dari 140 hingga 150 karat berlian. Masing-masing terdiri dari tiga baris permata dan dapat dihubungkan, bahkan dikenakan sebagai kalung.
Menurut pihaknya, Marie-Antoinette memesan gelang dari perhiasan Charles August Boehmer di Paris pada 1776, dua tahun setelah naik takhta. Ia membayar 250.000 livre untuk membawa pulang perhiasan tersebut.
Advertisement