Selain Tragedi Kanjuruhan Malang, Ini 8 Insiden Mematikan Saat Pertandingan Bola Dunia

Berikut ini delapan tragedi mematikan dalam pertandingan sepak bola dunia selain tragedi Kanjuruhan Malang.

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 05 Okt 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 12:00 WIB
Tragesi Stadion Kanjuruhan Malang
Aparat keamanan melepas tembakan gas air mata untuk menghalau massa dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data baru dari Polri, total korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan Malang jumlahnya bertambah dari 125 orang ke 131 jiwa.

Kekacauan dan kekerasan terjadi antara suporter Arema FC dan lawannya Persebaya Surabaya, dua tim sepak bola terbesar di Indonesia.

Kerusuhan di stadion sepak bola Indonesia dilaporkan sebagai salah satu bencana stadion paling mematikan di dunia sepanjang masa.

Mengutip dari laman CNBC, Rabu (5/10/2022), berikut delapan tragedi mematikan dalam pertandingan sepak bola:

1. Piala Dunia Honduras vs El Salvador

Honduras dan El Salvador saling berhadapan dalam kualifikasi Piala Dunia Sepak Bola 1970 di Stadion Azteca di Mexico City.

Ketegangan yang membara antara kedua negara mengakibatkan konflik besar setelah pertandingan. "Perang" antara kedua negara dimulai dari 14 Juli 1969 dan berlangsung hingga 18 Juli 1969.

Perjuangan berdarah antara kedua negara menyebabkan hilangnya lebih dari 1.000 nyawa.

Perang ini sekarang terkenal dengan sebutan perang 100 jam.

2. Kerusuhan di Stadion Port Said

Pada 1 Februari 2012, kerusuhan besar terjadi di Stadion Port Said di Port Said ketika stadion ini menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola Liga Utama Mesir antara A Marsys dan Al Ahly.

Kerusuhan besar terjadi ketika ribuan penggemar Al Masry menyerbu lapangan setelah kemenangan 3-1 mereka.

Para penggemar Al Masry menyerang Al Ahly dengan pentungan, batu, botol dan kembang api. Kerusuhan yang terjadi menyebabkan kematian 74 orang dan lebih dari 500 orang terluka.

Dampak dari kerusuhan itu begitu parah sehingga kerusuhan sipil berlanjut hingga 11 Februari dengan kerusuhan juga pecah di Kairo, Alexandria, dan Suez.

3. Kericuhan Stadion Olahraga Accra

jadwal pertandingan dan siaran langsung sepak bola
ilustrasi

Stadion Ohene Djan di Accra, Ghana menjadi tempat dengan kerucuhan sepak bola pada tanggal 9 Mei 2001. Ketika itu bentrokan kekerasan pecah antara para penggemar Accra Hearts of Oak dan Asante Kotoko selama pertandingan sepak bola.

Polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang mengakibatkan kepanikan dan penyerbuan. Bencana Accra Sports Stadium menewaskan 126 orang dan dianggap sebagai bencana stadion terburuk yang pernah terjadi di Afrika.

4. Kericuhan Sepak Bola Lima

Bencana sepak bola Liam dianggap sebagai bencana sepak bola terburuk yang tercatat dalam sejarah manusia. Insiden menyedihkan itu terjadi pada 24 Mei 1964 di Estadio Nacional di Lima, Peru.

Bentrokan dan kekerasan terjadi selama pertandingan sepak bola antara Peru dan Argentina.

Kericuhan dimulai ketika para penggemar Peru menyerbu lapangan untuk memprotes keputusan wasit pertandingan dan polisi membalasnya sebagai tanggapan.

Kematian di stadion utamanya disebabkan oleh pendarahan korban atau sesak napas akibat benturan terhadap pembatas baja yang mengarah ke jalan.

Kejadian ini mengakibatkan 328 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka.

5. Tragedi Stadion Guatemala

Bentrok suporter di sepak bola Liga Chile
Bentrokan kedua suporter terjadi saat pertandingan Santiago Wanderers vs Colo-Colo, di Stadion Valparaiso. (Daily Mail)

Setidaknya 84 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala dan Kosta Rika.

Stadion Guatemala hanya mampu menampung kurang dari 38.000 orang, tetapi pada hari pertandingan lebih dari 50.000 penggemar sepak bola muncul di stadion.

Hanya satu jam sebelum pertandingan akan dimulai, sebuah insiden berdesakan terjadi dan para penggemar tewas tertindih dengan lebih dari seratus orang terluka.

6. Tragedi Luzhniki

Bencana Luzhniki terjadi di Stadion Central Lenin di Moskow selama pertandingan Piala UEFA 1982/1983 antara FC Spart FC Spartak Moscow dan HFC Haarlem pada 20 Oktober 1982.

Kericuhan selama pertandingan menyebabkan kematian 66 orang.

Apa yang membuat bencana itu lebih memalukan adalah bahwa media Rusia berusaha menutupi jumlah kematian yang sebenarnya selama bertahun-tahun.

 

7. Tragedi Stadion Heysel

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Suporter membawa seorang pria yang terluka menyusul kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. "Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta. Hingga kini, data korban meninggal dunia masih terus bertambah. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Tragedi Stadion Heysel adalah kericuhan penonton yang terjadi pada tanggal 29 Mei 1985 selama pertandingan final Piala Eropa antara Juventus dan Liverpool.

Kejadian ini terjadi ketika para penggemar Liverpool menyerbu ke arah penggemar Juventus sebelum kickoff dan menyebabkan rusaknya pagar.

Amukan penonton yang terjadi menewaskan 39 orang dan lebih dari 600 orang terluka. Aksi para penggemar Liverpool menyebabkan semua klub Inggris dilarang dari semua kompetisi sepak bola UEFA.

Larangan tersebut akhirnya dicabut pada musim 1990/1991.

8. Tragedi Hillsborough

Bencana Hillsborough terjadi pada tanggal 15 April 1989 selama pertandingan semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough di Sheffield.

Stadion yang penuh sesak menyebabkan kematian 97 orang yang hadir di dalam stadion dengan lebih dari 700 orang terluka.

Bencana Hillsborough menyebabkan korban tewas tertinggi dalam sejarah olahraga Inggris.

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya