12 Orang Terluka dalam Penembakan di Klub Malam di Louisiana AS

Polisi meyakini bahwa pelaku penembakan di sebuah klub malam di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat, memiliki target.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Jan 2023, 07:57 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2023, 07:47 WIB
ilustrasi peluru tembakan.
ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Washington - Dua belas orang terluka dalam tragedi penembakan di sebuah klub malam di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat, pada Minggu (22/1/2023). Polisi mengatakan, salah satu korban dalam kondisi kritis. Sejauh ini pelaku belum berhasil ditangkap.

"Berdasarkan penyelidikan awal, ini bukan kekerasan yang dilakukan secara acak," ungkap Kepala Polisi Baton Rouge Murphy Paul pada Minggu sore waktu setempat seperti dikutip dari AP, Senin (23/1). "Kami percaya bahwa ini adalah peristiwa yang ditargetkan, di mana seseorang secara menjadi sasaran dan yang lainnya terluka dalam proses itu."

Tiga petugas polisi Baton Rouge berada di dekat lokasi kejadian saat penembakan terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari dan segera merespons peristiwa yang berlangsung di Dior Bar & Lounge. Mereka memberikan bantuan penyelamatan jiwa sampai teknisi medis darurat tiba.

"Kami percaya respons langsung mereka mencegah cedera lebih lanjut," kata Paul.

Meskipun polisi memiliki beberapa petunjuk, Paul mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang penembakan Louisiana untuk melapor.

"Ada seseorang yang mengetahui sesuatu — lakukan hal yang benar. Anda dapat menyelamatkan insiden berikutnya karena jelas bahwa orang ini benar-benar mengabaikan kehidupan," ujar Paul.

Paul menolak mengomentari berapa banyak penembak yang melepaskan tembakan.

"Saya mengerti minat dan semua orang menginginkan informasi, tapi ingat ... kita harus melakukannya dengan benar," kata Paul tentang penyelidikan yang sedang berlangsung. "Dan terkadang, melakukannya dengan benar berarti saya tidak dapat memberikan informasi sekarang."

Wali Kota Baton Rouge Sharon Weston Broome menyebut penembakan itu sebagai tindakan kekerasan yang tidak masuk akal yang tidak akan dibiarkan begitu saja.

"Kami tidak akan menghentikan pekerjaan kami sampai semua orang merasa aman dan individu tidak lagi menggunakan senjata untuk menyelesaikan perbedaan mereka," cuit Broome.

Meski jumlah pembunuhan di Baton Rouge menurun tahun lalu dibanding tahun 2021, namun ibu kota Louisiana itu masih terus dilanda kekerasan senjata. Pada Oktober, penembakan dini hari di dekat kampus Southern University di Baton Rouge menyebabkan sembilan orang terluka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya