Usai Balon Mata-Mata Ditembak Jatuh, China Tolak Komunikasi dengan Amerika Serikat

Jet tempur Amerika Serikat menembak jatuh balon mata-mata China pada Sabtu (4/2) sore.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Feb 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 15:23 WIB
Amerika Serikat Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China di Atas Samudra Atlantik
Sisa balon mata-mata China terjatuh di atas Samudra Atlantik, South Carolina, Amerika Serikat, 4 Februari 2023. Sebuah jet tempur F-22 menyerang balon tersebut dengan rudal AIM-9X. (Chad Fish via AP)

Liputan6.com, Washington - China menolak berbicara dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyusul ditembak jatuhnya balon mata-mata China. Hal tersebut disampaikan Pentagon pada Selasa (7/2/2023).

Kementerian Pertahanan mengatakan mereka mengajukan permintaan panggilan antara Austin dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe segera setelah jet tempur AS menembak jatuh balon mata-mata pada Sabtu (4/2) sore.

"Kami percaya akan pentingnya menjaga jalur komunikasi yang terbuka antara AS dan China untuk mengelola hubungan secara bertanggung jawab," ungkap juru bicara Pentagon Brigjen Pat Ryder seperti dikutip dari CNN, Rabu (8/2).

Dalam sebuah pernyataan yang mendekati permintaan maaf pada Jumat (3/2), Kementerian Luar Negeri China mengatakan, balon itu adalah kapal udara sipil yang digunakan terutama untuk penelitian meteorologi. Mereka mengklaim, kapal udara itu memiliki kemampuan "beroperasi sendiri" yang terbatas dan telah menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan karena angin.

"Pihak China menyesalkan masuknya kapal udara yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure," sebut pernyataan itu, mengutip istilah hukum yang digunakan untuk merujuk pada peristiwa yang di luar kendali seseorang.

Imbas dari insiden balon mata-mata ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda perjalanan ke Beijing. Dan keputusan Presiden Joe Biden untuk menembak jatuh balon itu semakin meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.

China: AS Bereaksi Berlebihan

Amerika Serikat Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China di Atas Samudra Atlantik
Balon mata-mata China terbang di atas Samudra Atlantik sementara jet tempur terlihat di bawahnya, South Carolina, Amerika Serikat, 4 Februari 2023. Tiga bandara dan wilayah udara ditutup di lepas pantai Carolina Utara dan Selatan saat militer melakukan operasi tersebut. (Chad Fish via AP)

Retorika Beijing mengeras secara signifikan setelah militer AS menembak jatuh balon mata-mata tersebut.

Kementerian Luar Negeri China mencap AS bereaksi berlebihan dan melanggar praktik internasional secara serius. Kementerian Pertahanan China juga menyatakan protes serius, memperingatkan pihaknya juga berhak menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa.

Pada Senin (6/2), Kementerian Luar Negeri China mengatakan puing-puing balon itu bukan milik AS, sementara AS mengerahkan pasukan untuk mengumpulkannya.

"Kapal udara itu milik China, bukan AS," kata juru bicara kementerian luar negeri China dalam konferensi pers reguler ketika ditanya apakah AS harus mengembalikan sisa-sisa balon ke China.

 

Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya