Korban Topan Mocha Berkecepatan 209 Km/Jam Kini 145 Orang, Indonesia Pimpin Kirim Bantuan dari ASEAN

Sekitar 800.000 orang terkena dampak Topan Mocha salah satu badai terkuat yang melanda Myanmar di abad ini, kata PBB.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mei 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 16:30 WIB
Penampakan Myanmar dan Bangladesh dari Satelit Usai Diterjang Topan Mocha
Foto satelit menunjukkan bangunan dan infrastruktur yang rusak di Sittwe di Negara Bagian Rakhine Myanmar setelah Topan Mocha menghantam garis pantai Myanmar dan Bangladesh pada 15 Mei 2023. (Handout/Satellite image ©2023 Maxar Technologies/AFP)

Liputan6.com, Rakhine - Setidaknya 145 orang diketahui telah tewas di Myanmar (Burma) oleh topan yang kuat, kata penguasa militer negara itu.

Mereka mengatakan sebagian besar korban Topan Mocha yang mendarat Minggu 14 Mei 2023 lalu berasal dari minoritas Rohingya.

Junta militer sebelumnya menyebut jumlah korban tewas 21 orang, tetapi penduduk setempat mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 40 orang tewas.

Sekitar 800.000 orang terkena dampak salah satu badai terkuat yang melanda kawasan itu abad ini, kata PBB.

Dengan kecepatan angin hingga 209 km/jam (130 mph), Mocha - badai kategori lima - menghantam negara bagian Rakhine, Myanmar barat, serta wilayah Sagaing dan Magway.

"Secara keseluruhan 145 orang lokal tewas selama topan," kata junta Myanmar dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, kantor berita AFP melaporkan.

Menurut pernyataan tersebut, di antara para korban terdapat empat tentara, 24 penduduk setempat, dan 117 orang dari minoritas Rohingya.

Mengetahui salah satu negara di kawasan terdampak Siklon Mocha, pada Jumat 19 Mei Indonesia selaku Ketua ASEAN 2023 bergerak cepat untuk membantu rakyat Myanmar terdampak.

Mengutip situs Kemlu RI, Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) dan ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT) yang terdiri atas perwakilan Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, Thailand, AHA Centre dan ASEC telah tiba di Myanmar guna mendukung upaya tanggap darurat, termasuk mengumpulkan informasi di lapangan dan memfasilitasi rapid needs assessment.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantuan ASEAN Telah Siap di Gudang Malaysia dan Thailand

Dampak Topan Dahsyat Mocha di Myanmar dan Bangladesh
Angin topan telah menghantam pantai Bangladesh dan Myanmar dengan kekuatan badai setara kategori lima. (Photo by Sai Aung MAIN / AFP)

Menurut informasi dari situs Kemlu RI, bantuan telah siap dan berada di gudang Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) di Subang, Malaysia dan Chainat Thailand.

Koordinasi penyediaan alat angkut bantuan dengan menggunakan pesawat militer anggota ASEAN juga telah dilakukan melalui ASEAN Militaries Ready Group on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (AMRG on HADR).

Bantuan tanggap darurat pertama menurut rencana akan dilakukan 21 Mei dengan pesawat komersial. Bantuan selanjutnya akan dikirim tanggal 22/23 Mei 2023, menggunakan pesawat militer dari Indonesia, Singapura dan Thailand.

Melalui Pernyataan Bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN pada Senin 15 Mei, negara anggota ASEAN menyampaikan kesiapsediaan ASEAN memberikan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar melalui pendekatan “One ASEAN One Response".

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya