Liputan6.com, Taipei - Setidaknya 44 orang terluka dan puluhan ribu rumah kehilangan aliran listrik saat Topan Haikui melanda Taiwan pada Minggu (3/9/2023). Biro Cuaca Pusat Taiwan menyebutkan bahwa badai menerjang sepanjang kota pesisir Donghe sekitar pukul 15.40 waktu setempat.
Topan Haikui kemudian melintasi pulau sebelum akhirnya meninggalkan Taiwan pada pukul 20.00 waktu setempat.
Baca Juga
Aktor Taiwan Derek Chang Kenang Momen Mendonorkan Hati untuk Ayahnya saat Masih Usia 21, Jadi Titik Balik Keakraban Mereka
Taiwan Klaim Deteksi Keberadaan Balon China, Pertama Kalinya Sejak April
TETO Rayakan 48 Tahun Kehadiran Taiwan Technical Mission di Indonesia, Dorong Kolaborasi Bidang Pertanian
Kementerian Dalam Negeri Taiwan menyebutkan bahwa setidaknya 7.113 orang di 11 kota dan county dievakuasi. Penyedia listrik, Taipower, mengungkapkan bahwa 48.506 rumah tangga dalam kondisi tanpa aliran listrik hingga pukul 22.00 waktu setempat.
Advertisement
Sebelum mencapai daratan, Topan Haikui membawa angin dengan kecepatan hingga 155 kilometer per jam. Sementara itu, Taipei dilanda hujan lebat.
Haikui adalah topan pertama dalam empat tahun terakhir yang langsung melanda Taiwan.
Biro cuaca mengatakan curah hujan deras yang disebabkan oleh Topan Haikui dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor. Daerah pegunungan Hualien, sebut biro cuaca, dapat mengalami curah hujan total lebih dari 500 milimeter.
Sejumlah daerah termasuk Kaohsiung dan Tainan telah mengumumkan akan menutup sekolah dan kantor pada Senin (4/9). Demikian seperti dilansir CNN, yang mengutip kantor berita Taiwan CNA.
CNAÂ menambahkan bahwa 246 penerbangan masuk dan keluar Taiwan, terutama rute domestik atau regional, telah ditunda atau dibatalkan hingga pukul 18.00 waktu setempat pada Minggu.
Topan Saola Akibatkan 86 Terluka di Hong Kong
Di negara tetangga Hong Kong, setidaknya 86 orang terluka dilaporkan akibat topan lainnya, Saola, yang menghantam kota tersebut setelah melewati wilayah timur laut Filipina.
Dalam pembaruan pada Sabtu, pihak berwenang Hong Kong mengatakan mereka telah menerima lebih dari 1.500 laporan pohon tumbang, 21 kasus banjir, dan dua laporan tanah longsor.
Meskipun Saola telah melemah menjadi badai tropis, namun topan itu tetap menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan dan terganggu.
Advertisement