Ribuan Orang Tidur di Luar Rumah Efek Gempa Nepal, Berusaha Hangatkan Badan di Suhu Dingin

Ribuan penduduk desa di pegunungan barat laut Nepal tidur di luar rumah pada Sabtu (4/11) malam dalam cuaca yang sangat dingin.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Nov 2023, 15:03 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 15:03 WIB
Gempa Nepal
Selain itu, tim penyelamat diperkirakan akan bekerja lebih lambat dari perkiraan karena mesti membersihkan jalanan dari tanah longsor. Helikopter dan pesawat kecil juga akan dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan penduduk desa di pegunungan barat laut Nepal tidur di luar rumah pada Sabtu (4/11) malam dalam cuaca yang sangat dingin setelah gempa bumi menewaskan sedikitnya 157 orang dan merusak sebagian besar rumah.

Sebagian besar rumah di desa-desa di distrik Jajarkot roboh atau rusak parah akibat gempa, sementara beberapa rumah beton di perkotaan juga rusak.

“Kami sedang menunggu untuk mengkremasi jenazah warga desa dan berupaya merawat orang-orang yang terluka akibat gempa,” kata Lal Bahadur Bika, warga desa Chiuri sambil menunjuk 13 jenazah yang dibungkus kain putih menunggu kremasi.

Sebagian besar rumah di desa Chiuri dilaporkan runtuh, dikutip dari VOA News, Senin (6/11/2023).

Orang-orang menggunakan apa saja yang bisa mereka temukan untuk berteduh di malam hari, menggunakan lembaran plastik dan pakaian bekas agar tetap hangat.

Kebanyakan orang tidak dapat mengambil barang-barang mereka yang terjebak di bawah reruntuhan.

Sebagian besar dari mereka yang tewas tertimpa puing-puing ketika rumah mereka hancur akibat kekuatan gempa, media lokal melaporkan.

Ketika tim penyelamat bergegas memberikan bantuan, operasi terhambat oleh kenyataan bahwa banyak desa pegunungan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki.

Jalan juga terhalang tanah longsor akibat gempa. Tentara terlihat berusaha membersihkan jalan yang diblokir.

Pemerintah sedang berusaha memberikan bantuan ke daerah yang terkena dampak, kata Wakil Perdana Menteri Narayan Kaji Shrestha pada hari Sabtu.

Tenda, makanan dan obat-obatan diterbangkan ketika ribuan orang kehilangan tempat tinggal dalam semalam.

Korban Tewas Akibat Gempa Nepal Jadi 157 Orang

Gempa Nepal
Seorang pejabat Distrik Jajarkot, Harish Chandra Sharma, mengatakan jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka masih bisa bertambah seiring tim mulai mencari korban selamat di lokasi. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Gempa menewaskan 157 orang dan menyebabkan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Sementara itu, pemerintah Nepal mengatakan sedang berusaha memberikan bantuan ke daerah terdampak gempa.

Rapat Kabinet yang digelar pada Minggu mengumumkan bahwa bantuan akan segera disalurkan. Menteri Komunikasi Rekha Sharma mengungkapkan bahwa penyediaan makanan dan pendirian tempat penampungan sementara adalah fokus utama saat menyusun rencana untuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak.

Ketika tim penyelamat bergegas memberikan bantuan, operasi terhambat oleh kenyataan bahwa banyak desa pegunungan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Jalan juga terhalang tanah longsor akibat gempa.

Tentara tengah berusaha membersihkan jalan yang diblokir.

Lazim Terjadi di Pegunungan Nepal

Gempa Nepal
Jumlah korban jiwa akibat gempa tersebut dinilai cukup tinggi meski kekuatan gempa tidak begitu besar. (AP Photo/Niranjan Shrestha)

Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyatakan gempa terjadi pada kedalaman 18 kilometer. Pusat Penelitian dan Pemantauan Gempa Bumi Nasional Nepal mengonfirmasi bahwa pusat gempa berada di Jajarkot, yang berjarak sekitar 400 kilometer di timur laut Kathmandu.

Di rumah sakit regional di Kota Nepalgunj, lebih dari 100 tempat tidur telah tersedia dan tim dokter siap membantu korban cedera.

Selain helikopter penyelamat, pesawat kecil milik pemerintah dan tentara yang dapat mendarat di jalur pendaratan pendek di pegunungan juga digunakan untuk mengangkut korban luka ke Nepalgunj.

Gempa yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 23.47 waktu setempat, juga terasa hingga ibu kota India, New Delhi, yang berjarak lebih dari 800 kilometer.

Lindu dilaporkan biasa terjadi di pegunungan Nepal. Gempa magnitudo 7,8 pada tahun 2015 menewaskan sekitar 9.000 orang dan merusak sekitar 1 juta bangunan.

Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya