Putin Resmi Nyapres di Pilpres Rusia 2024

Komisi Pemilihan Umum Pusat secara resmi menyetujui Putin untuk mencalonkan diri setelah meninjau 315.000 tanda tangan yang dikumpulkan oleh tim kampanyenya dari 89 wilayah di Rusia.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Jan 2024, 21:31 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 21:31 WIB
Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. AFP)

Liputan6.com, Moskow - Komisi Pemilihan Umum Rusia pada Senin (29/1/2024) secara resmi mendaftarkan Presiden Vladimir Putin (71) sebagai kandidat untuk Pilpres Rusia pada Maret.

Putin mencalonkan diri sebagai calon independen, namun dia tetap memegang kendali ketat atas sistem politik Rusia yang dia dirikan selama 24 tahun berkuasa. Dengan para pengkritik terkemuka yang bisa menantangnya dipenjara atau tinggal di luar negeri dan sebagian besar media independen dilarang, terpilihnya kembali dirinya dalam Pilpres Rusia pada 15-17 Maret dinilai sudah pasti.

Pada tahun 2018, Putin juga mencalonkan diri sebagai calon independen dan menolak partai Rusia Bersatu yang menominasikannya untuk mencalonkan diri pada tahun 2012. Dengan peringkat persetujuannya yang berkisar sekitar 80 persen, Putin jauh lebih populer dibandingkan Rusia Bersatu, yang secara luas dipandang sebagai bagian dari birokrasi negara yang dikendalikan Kremlin, bukan sebagai kekuatan politik. Demikian seperti dilansir AP, Selasa (30/1).

Komisi Pemilihan Umum Pusat secara resmi menyetujui Putin untuk mencalonkan diri setelah meninjau 315.000 tanda tangan yang dikumpulkan oleh tim kampanyenya dari 89 wilayah di Rusia. Undang-undang pemilu Rusia mengharuskan kandidat independen untuk menunjukkan setidaknya 300.000 tanda tangan agar bisa ikut serta dalam pemungutan suara.

Para Penantang Putin

Ilustrasi pemilu dan pilpres
Ilustrasi pemilu dan pilpres. (Dok. Unsplash)

Komisi Pemilihan Umum juga menyetujui tiga kandidat lain yang dicalonkan oleh partai-partai yang diwakili di parlemen dan tidak perlu mengumpulkan tanda tangan: Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis, Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal yang nasionalis, dan Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru.

Ketiga partai tersebut sebagian besar mendukung kebijakan Kremlin. Kharitonov melawan Putin pada tahun 2004 dan finis di posisi kedua.

Boris Nadezhdin, seorang politikus liberal berusia 60 tahun yang menjabat sebagai legislator lokal di sebuah kota dekat Moskow, juga berupaya untuk mencalonkan diri. Dia secara terbuka menyerukan penghentian perang Ukraina, menyebutnya sebagai kesalahan fatal, dan memulai dialog dengan Barat.

"Putin melihat dunia dari masa lalu dan menyeret Rusia ke masa lalu," ungkap Nadezhdin, seperti dikutip dari The Guardian.

Putin Dapat Berkuasa hingga 2036

Vladimir Putin
Dalam pidatonya, Putin berterima kasih kepada bangsa karena telah menunjukkan persatuan patriotik sambil mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pilot Rusia tewas menentang pawai kelompok milisi Wagner di Moskwa. (Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP)

Ribuan warga Rusia telah berbaris di seluruh negeri untuk meninggalkan tanda tangan mereka untuk mendukung pencalonan Nadezhdin agar dia dapat memenuhi syarat untuk mencalonkan diri, sebuah unjuk rasa simpati oposisi yang tidak biasa dalam lanskap politik yang dikontrol secara ketat dan menimbulkan tantangan bagi Kremlin.

Komisi Pemilihan Umum Pusat diperkirakan akan meninjau surat-surat Nadezhdin akhir pekan ini untuk memutuskan apakah akan mendaftarkannya untuk ikut pemilu 2024.

Berdasarkan reformasi konstitusi yang dia rancang, Putin berhak mencalonkan diri dua kali lagi untuk masa jabatan enam tahun, yang berpotensi memungkinkannya untuk tetap berkuasa hingga tahun 2036.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya