Kelompok Pembelot Korea Utara Ancam Kirim Balon Pembawa 5.000 DVD Drakor ke Pyongyang

Aksi ini dilakukan sebagai aksi pembalasan setelah Pyongyang mengirim balon-balon berisi sampah dan kotoran ke Korea Selatan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Jun 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 20:40 WIB
Tentara Korea Selatan yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa sampah dari balon yang dikirim oleh Korea Utara di Incheon, Korea Selatan, Minggu (2/6/2024).
Tentara Korea Selatan yang mengenakan alat pelindung diri memeriksa sampah dari balon yang dikirim oleh Korea Utara di Incheon, Korea Selatan, Minggu (2/6/2024). (Dok. Im Sun-suk/Yonhap via AP)

Liputan6.com, Seoul - Kelompok pembelot Korea Utara yang bermarkas di Seoul pada Senin (3/6/2024) mengatakan akan mengirim selebaran dan salinan digital lagu-lagu populer Korea Selatan melintasi perbatasan.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk balas dendam setelah Pyongyang mengirim balon-balon berisi sampah dan kotoran ke Korea Selatan.

Korea Utara mengirim ratusan balon minggu lalu, mengancam akan mengirim lebih banyak lagi jika balon-balon yang membawa selebaran Korea Selatan memasuki wilayahnya lagi, dikutip dari laman Korean Herald, Senin (3/6/2024).

Kelompok sipil Korea Utara (pembelot) mengungkapkan rencananya untuk menanggapi dengan mengirimkan 200.000 selebaran dan 5.000 drive USB yang berisi drama Korea Selatan.

Tak hanya serial drakor, akan dikirim pula VCD lagu-lagu Lim Young-woong, penyanyi populer Korea Selatan.

"Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengirim sampah kepada rakyat Korea Selatan, tetapi kami para pembelot akan mengirimkan cinta dan kebenaran kepada rekan senegara kami di utara," kata Park Sang-hak.

Minggu lalu, Korea Utara mengirim sejumlah besar balon yang membawa sampah dan kotoran hewan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Eskalasi Ketegangan Korea Utara dan Korea Selatan

Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP

Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Chang Ho-jin mengatakan pada Minggu pagi bahwa pihaknya memutuskan mengambil tindakan tak tertahankan terhadap Korea Utara sebagai reaksi terhadap peluncuran balonnya, dugaan gangguan sinyal navigasi GPS di Korea Selatan, dan simulasi serangan nuklir dalam beberapa hari terakhir.

Chang Ho-jin menyebut kampanye balon udara Korea Utara dan dugaan gangguan sinyal GPS sebagai tindakan provokasi yang tidak masuk akal dan tidak rasional yang tidak dapat dibayangkan oleh negara pada umumnya. Dia menuduh Korea Utara bertujuan untuk menimbulkan kecemasan dan kekacauan publik di Korea Selatan.

Korea Utara sering kali menanggapi dengan marah terhadap selebaran Korea Selatan karena berisi pesan propaganda yang mengkritik pemerintahan otoriter Korea Utara dan berita dari luar. Pada tahun 2020, Korea Utara meledakkan kantor penghubung kosong yang dibangun Korea Selatan di wilayahnya sebagai bentuk kemarahan atas aktivitas balon Korea Selatan.

Para ahli mengatakan kampanye balon yang dilakukan Korea Utara, yang dilaporkan merupakan yang pertama dalam tujuh tahun terakhir, dimaksudkan untuk memicu perpecahan internal di Korea Selatan karena kebijakan keras pemerintah konservatif terhadap Korea Utara. Mereka mengatakan Korea Utara juga diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan Pilpres Amerika Serikat pada bulan November.

Sejak tahun 2022, Korea Utara telah secara tajam meningkatkan laju uji coba senjata untuk membangun persenjataan nuklir yang lebih besar. Pekan lalu, negara tersebut menembakkan rentetan senjata berkemampuan nuklir ke laut dalam sebuah latihan yang menyimulasikan serangan pendahuluan terhadap Korea Selatan.

Infografis Kim Jong Nam
Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong Un, tewas dibunuh (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya