Liputan6.com, Jakarta - Ikan batu (stonefish) merupakan salah satu hewan paling berbahaya di dunia. Meski tak sepopuler hiu putih atau puas pembunuh, ikan batu mengeluarkan racun mematikan dari tubuhnya.
Ikan batu adalah anggota keluarga Synanceiidae yang terkenal dengan kemampuan mereka untuk menyamar sebagai batu atau karang. Ikan yang banyak hidup di perairan dangkal dan tropis Indo-Pasifik ini memiliki bentuk tubuh yang datar dan duri-duri yang tajam.
Bentuk tubuh ikan ini membantu mereka berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa spesies ikan batu, dengan Synanceia verrucosa dan Synanceia horrida menjadi yang paling terkenal.
Advertisement
Baca Juga
Berikut fakta-fakta ikan batu, ikan paling mematikan di dunia.
1. Racun yang Sangat Mematikan
Dikutip dari laman My Animals pada Kamis (08/08/2024), ikan batu merupakan ikan paling beracun dari seluruh spesies ikan di dunia. Racun ikan ini akan menyebabkan rasa sakit dan kelumpuhan yang tak tertahankan pada mangsanya.
Jika tidak ditangani tepat waktu, racun ikan batu dapat membunuh individu tersebut. Racun yang dikeluarkan ikan ini juga bahkan dapat membunuh manusia dewasa.
Ikan batu memiliki sirip punggung yang berbentuk seperti jarum. Kelenjar beracunnya yang sensitif terhadap tekanan berada di dasar sirip ini.
Pada sirip punggung tersebut, terdapat 13 duri tajam yang sewaktu-waktu dapat diangkat oleh ikan tersebut setiap kali mereka merasa terancam.
Serangan racun ikan batu pada manusia dapat menyebar dengan sangat, dimulai dari bengkak dan rasa sakit. Gejala ini kemudian berkembang pesat hingga menyebabkan kelumpuhan, nekrosis jaringan, dan bahkan gagal jantung.
Saat ini, ada zat anti-racun yang mulai dikembangkan sejak akhir 1950 untuk pengobatan. Orang yang terpapar racun ikan batu harus segera dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Racun ikan batu dapat membunuh manusia dalam kurun waktu 2 jam tanpa perawatan. Meski sangat beracun, ikan batu sebenarnya bukan merupakan ikan yang agresif.
Ikan ini bahkan tergolong perenang yang lambat. Ikan batu tidak akan menyerang manusia atau predator lain dengan racunnya kecuali jika mereka sedang merasa terancam.
Mekanisme pertahanannya hanya aktif bila ada yang tidak sengaja menginjaknya.
Kamuflase
2. Pintar Berkamuflase
Ikan batu sering berkamuflase sehingga bentuknya mirip seperti batu. Dikutip dari Oceana, kamis (08/08/2024) ikan batu sangat ahli dalam berkamuflase dan dapat berbaur dengan sempurna dengan lingkungannya.
Ikan ini hampir selalu duduk diam di dasar laut, di habitat terumbu karang, atau batu yang mereka sukai. Warnanya sering terlihat mirip dengan batu atau terumbu karang.
Beberapa individu ikan bahkan diketahui memiliki alga yang tumbuh di atasnya. Ukuran ikan batu yang kecil yaitu antara 30 hingga 40 cm juga membuat mereka terlihat sangat mirip seperti batu atau bagian dari terumbu karang.
3. Menyergap Mangsa dengan Cepat
Ikan batu merupakan karnivora yang memakan ikan-ikan di sekitar terumbu karang dan beberapa invertebrata yang hidup di dasar laut. Namun, ikan batu tidak secara aktif mengejar mangsanya tersebut.
Ikan batu hanya akan menunggu mangsa-mangsa tersebut datang kepada mereka. Ikan batu sering kali menunggu mangsanya hingga berjam-jam dengan sabar, dan baru mulai menyerang mangsanya ketika sudah dekat.
Ikan batu memiliki rahang kuat dan mulut besar yang menciptakan begitu banyak tekanan. Ikan batu dengan mudah menyedot mangsanya dan menelannya secara utuh hanya dalam hitungan detik.
4. Bertahan 24 Jam Tanpa Air
Ikan batu dapat bertahan hidup di luar air hingga 24 jam selama kondisi lingkungan di sekitarnya lembab. Dalam keadaan seperti itu, ikan batu akan menyerap oksigen melalui kulitnya.
Fenomena ini sering kali terlihat saat air laut surut, menyebabkan ikan batu menjadi berada di luar air laut. Meski begitu, ikan batu pada akhirnya akan mati lemas karena mengalami dehidrasi.
(Tifani)
Advertisement