Liputan6.com, Jakarta - Peran diaspora Indonesia di luar negeri sangatlah penting, terutama dalam misi menuju Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury, yang juga mengharapkan agar suara Indonesia semakin didengar di kancah dunia lewat diaspora.
Baca Juga
"Dengan meningkatnya pengaruh global dari negara-negara menengah seperti Indonesia, suara diaspora akan menjadi lebih penting dalam memastikan bahwa suara Indonesia dan pengaruhnya terdengar lebih keras di tahun-tahun mendatang," tutur dia dalam acara 2024 Global General Assembly oleh Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA) bersama Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Advertisement
Lebih jauh, Pahala mengatakan bahwa peran diaspora dalam pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 turut dapat ditunjukkan melalui kepemimpinannya di organisasi internasional.
Terlebih saat ini, kepemimpinan oleh diaspora telah dilakukan oleh negara lain seperti China, India hingga Pakistan.
"Kami juga berharap akan ada lebih banyak orang Indonesia yang mengambil peran kepemimpinan dalam organisasi multilateral internasional. Ini adalah sesuatu yang saya pikir mungkin belum banyak dibahas sebelumnya, tetapi kami berharap di masa mendatang, akan ada lebih banyak diasporan yang memiliki posisi kepemimpinan, juga dalam organisasi multilateral internasional," lanjutnya.
Diharapkan Turut Dorong Perdagangan dan Investasi
Pahala juga mengharapkan peran diaspora Indonesia dalam mendorong perdagangan dan investasi.
Selama 10 tahun terakhir, tingkat perdagangan dan investasi Indonesia tumbuh sekitar 5,5 persen. Sementara untuk mencapai target ekonomi maju pada tahun 2045, Indonesia perlu mencatat pertumbuhan hingga 8 persen.
"Tentu saja, akan menjadi bagian dari peran diaspora, karena kalian semua tinggal di negara lain. Karena tidak tinggal di Indonesia, kemampuan kalian untuk mendorong perdagangan an investasi dari luar negeri sebenarnya akan sangat penting," kata dia.
Advertisement
Peran Diaspora Lewat Teknologi
Selain itu, diaspora juga diharapkan dapat membantu memastikan Indonesia memiliki ketahanan ekonomi di bidang pangan, kesehatan dan energi lewat teknologi.
"Peran diaspora, sebagai seseorang yang telah memiliki semua kekuatan teknologi ini yang dipelajari dari negara lain, dan pengetahuan praktis tentang bagaimana hal ini benar-benar dikembangkan di negara lain, sekali lagi, akan menjadi krusial," kata Pahala.
Penggunaan teknologi diharapkan juga dapat diterapkan untuk membantu Indonesia bertransisi ke energi terbarukan.
Kontribusi Kemlu RI
Dalam kesempatan tersebut, Pahala turut menegaskan komitmen komitmen Kementerian Luar Negeri RI dalam memberdayakan semua diaspora. Hal ini diyakini turut berkontribusi dalam upaya pembangunan nasional.
"Kami memiliki aspirasi untuk menjadi ekonomi maju pada tahun 2045, kami akan menjadi ekonomi terbesar nomor lima atau enam pada tahun 2045. Oleh karena itu, kami juga perlu memastikan bahwa Indonesia memiliki pencapaian yang sangat tinggi dalam hal indeks modal manusia untuk dapat mencapai semua hal yang telah kami sebutkan tadi, dan kami memiliki banyak potensi," ungkap dia.
Diaspora, sebut Pahala, menjadi aset sekaligus modal penting bagi pembangunan Indonesia.
Advertisement