AS Tekan Israel: Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza atau Berisiko Kehilangan Pendanaan Senjata

Tekanan AS itu disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh Menlu dan Menhan AS.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Okt 2024, 09:26 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 07:29 WIB
Nasib Anak-anak Pengungsi Palestina di Setahun Agresi Militer Israel di Gaza
Dan sekitar 25.973 anak Palestina kini hidup di Gaza tanpa satu atau kedua orang tua. (Eyad BABA/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel bahwa mereka harus meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza atau berisiko kehilangan akses ke pendanaan senjata AS.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin memperingatkan rekan-rekan mereka di Israel dalam sebuah surat tertanggal Minggu (13/10) bahwa perubahan harus dilakukan. Surat tersebut, yang menegaskan kembali kebijakan AS terhadap bantuan kemanusiaan dan transfer senjata, dikirim di tengah memburuknya kondisi di Gaza Utara dan serangan udara Israel di lokasi tenda rumah sakit di Gaza tengah yang menewaskan sedikitnya empat orang dan membakar lainnya.

Sebelumnya, surat serupa yang dikirim Blinken kepada pejabat Israel pada bulan April menyebabkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller pada hari Selasa (15/10), meski tidak bertahan lama.

"Faktanya, jumlahnya turun lebih dari 50 persen dari puncaknya," kata Miller seperti dilansir AP, Rabu (16/10).

Blinken dan Austin berpendapat sudah sepantasnya untuk menjelaskan kepada pemerintah Israel bahwa ada perubahan yang perlu mereka lakukan lagi, untuk memastikan bahwa tingkat bantuan yang masuk ke Jalur Gaza kembali meningkat dari tingkat yang sangat rendah seperti saat ini.

"Agar Israel terus memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan militer asing, tingkat bantuan yang masuk ke Jalur Gaza harus ditingkatkan menjadi setidaknya 350 truk per hari, Israel harus memberlakukan jeda kemanusiaan tambahan, dan memberikan keamanan yang lebih baik untuk lokasi-lokasi kemanusiaan," kata Austin dan Blinken dalam surat mereka.

Mereka menegaskan Israel memiliki waktu 30 hari untuk menanggapi persyaratan tersebut.

"Surat itu tidak dimaksudkan sebagai ancaman," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan. "Surat itu hanya dimaksudkan untuk menegaskan kembali urgensi dan keseriusan yang kami rasakan, tentang perlunya peningkatan dramatis dalam bantuan kemanusiaan."

Seorang pejabat Israel mengonfirmasi bahwa surat telah dikirimkan, namun tidak membahas isinya. Pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah diplomatik, itu mengonfirmasi bahwa AS telah menyampaikan kekhawatiran kemanusiaan dan menekan Israel untuk mempercepat aliran bantuan ke Jalur Gaza.

"Kami sangat prihatin bahwa tindakan baru-baru ini oleh pemerintah Israel, termasuk menghentikan impor komersial, menolak atau menghalangi 90 persen pergerakan kemanusiaan, dan pembatasan lainnya telah membuat bantuan tidak mengalir," sebut Blinken dan Austin dalam surat itu.

Pemerintahan Biden meningkatkan seruannya kepada sekutunya dan penerima bantuan militer AS terbesar untuk meredakan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza sambil memastikan bahwa dukungan AS untuk Israel tidak tergoyahkan menjelang Pilpres AS pada 5 November.

Fantastisnya Jumlah Bantuan AS terhadap Israel

Nasib Anak-anak Pengungsi Palestina di Setahun Agresi Militer Israel di Gaza
Lebih dari 41.900 warga Palestina meninggal akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023. (Eyad BABA/AFP)

Pendanaan untuk Israel telah lama menjadi perhatian politik AS dan Biden mengungkapkan bulan ini, "Tidak ada pemerintahan yang telah membantu Israel lebih dari saya."

Kelompok bantuan kemanusiaan khawatir bahwa para pemimpin Israel mungkin menyetujui rencana untuk menutup bantuan kemanusiaan ke Gaza Utara dalam upaya yang mereka sebut untuk membuat Hamas kelaparan, namun di lain sisi dapat menjebak ratusan ribu warga Palestina yang tidak mau atau tidak dapat meninggalkan rumah mereka tanpa makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.

Pejabat kemanusiaan PBB mengatakan pekan lalu bahwa bantuan yang masuk ke Jalur Gaza berada pada level terendah dalam beberapa bulan.

Tiga rumah sakit yang beroperasi minimal di Gaza Utara, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, menghadapi kekurangan bahan bakar, persediaan trauma, obat-obatan, dan darah, yang parah dan meskipun makanan dikirimkan setiap hari, persediaannya semakin menipis.

"Hampir tidak ada makanan yang tersisa untuk didistribusikan dan sebagian besar toko roti akan terpaksa tutup lagi hanya dalam beberapa hari tanpa bahan bakar tambahan," tutur Dujarric.

Kantor kemanusiaan PBB melaporkan bahwa otoritas Israel hanya memfasilitasi satu dari 54 upayanya untuk mencapai Gaza Utara bulan ini. Dujarric mengatakan 85 persen permintaan ditolak, sedangkan sisanya dihalangi atau dibatalkan karena alasan logistik atau keamanan.

COGAT, badan Israel yang memfasilitasi penyeberangan bantuan ke Jalur Gaza, membantah bahwa penyeberangan ke Gaza Utara telah ditutup.

AS Kembali menyatakan surat yang dikirim Blinken dan Austin untuk mengingatkan Israel tentang kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional dan kewajiban hukum pemerintahan Biden untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan AS tidak boleh dihalangi, dialihkan, atau ditahan oleh penerima bantuan militer AS.

Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 42.000 orang di Jalur Gaza.

Menurut laporan proyek Biaya Perang Universitas Brown, AS telah menghabiskan setidaknya USD 17,9 miliar untuk bantuan militer ke Israel sejak perang di Jalur Gaza dimulai dan menyebabkan meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Bantuan tersebut memungkinkan Israel membeli amunisi senilai miliaran dolar yang digunakannya dalam operasi melawan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Namun, banyak dari serangan Israel menewaskan warga sipil di kedua wilayah tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya