4 Januari 1948: Burma Raih Kemerdekaan dari Inggris

Hari Kemerdekaan Myanmar yang diperingati setiap 4 Januari, menandai lepasnya negara ini dari penjajahan Inggris pada tahun 1948.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 06:00 WIB
Bendera Myanmar. (Unsplash/ugurhan)
Bendera Myanmar. (Unsplash/ugurhan)

Liputan6.com, Naypyidaw - Setiap 4 Januari, Myanmar merayakan Hari Kemerdekaannya, yang menandai berakhirnya penjajahan Inggris pada tahun 1948. Hari penting ini diisi dengan berbagai festival, tradisi, dan nuansa patriotisme yang tersebar di seluruh negeri, termasuk ibu kota Yangon yang dipenuhi warna-warna kebangsaan.

Namun, Hari Kemerdekaan ini bukanlah Hari Nasional Myanmar, yang dirayakan pada bulan November atau Desember, tepatnya pada hari ke-10 setelah bulan purnama Tazaungmone. Hari Nasional tersebut memperingati aksi protes mahasiswa pada tahun 1920 melawan pemerintahan Inggris.

Dilansir laman resmi University of Thailand, Sabtu (4/1/2025), pada abad ke-19, setelah tiga Perang Anglo-Burma, Myanmar—yang kala itu disebut Burma—resmi menjadi koloni Inggris.

Pada 1 April 1937, Burma dipisahkan dari India Britania dan menjadi koloni yang dikelola secara terpisah. Saat itu, Ba Maw menjadi Perdana Menteri pertama yang menyerukan pemerintahan sendiri dan menentang keterlibatan Burma dalam Perang Dunia II. Ia kemudian ditangkap karena tuduhan penghasutan.

Pada 1940, Aung San, tokoh nasional yang berpengaruh, membentuk Tentara Kemerdekaan Burma di Jepang.

Selama Perang Dunia II, Burma menjadi medan pertempuran sengit yang menghancurkan negara tersebut. Pada 1942, Jepang menduduki Rangoon dan membentuk pemerintahan eksekutif di bawah Ba Maw. Namun, pada 1945, pasukan Sekutu berhasil mengakhiri pemerintahan Jepang di Burma.

Setelah perang, Aung San memainkan peran penting dalam negosiasi Panglong Agreement dengan para pemimpin etnis untuk menjamin kemerdekaan Burma sebagai negara kesatuan. Sayangnya, pada Juli 1947, Aung San bersama beberapa anggota kabinetnya tewas akibat pembunuhan politik yang diduga didalangi oleh pihak yang didukung Inggris.

 

Proklamasi Kemerdekaan

Militer Myanmar ditugaskan di negara bagian Rakhine untuk menumpas pemberontak Tentara Arakan (AFP)
Militer Myanmar ditugaskan di negara bagian Rakhine untuk menumpas pemberontak Tentara Arakan (AFP)

Pada 4 Januari 1948, tepat pukul 04.20 pagi—waktu yang dianggap membawa keberuntungan oleh astrolog—Burma resmi menjadi republik independen dengan nama Union of Burma. Sao Shwe Thaik diangkat sebagai Presiden pertama, sementara U Nu menjadi Perdana Menteri pertama. Tidak seperti banyak bekas koloni Inggris lainnya, Burma tidak bergabung dalam Persemakmuran.

Hari Kemerdekaan dirayakan dengan berbagai kegiatan budaya di seluruh negeri.

Yangon, ibu kota Myanmar saat itu, dihiasi dengan warna-warna patriotik. Warga Myanmar, baik pria maupun wanita, sering mengenakan pakaian tradisional nasional berupa kemeja tanpa kerah dan rok panjang khas Burma.

Perayaan ini tak hanya menjadi momen nostalgia sejarah, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan nasional dan persatuan rakyat Myanmar dalam merayakan kemerdekaan mereka dari kolonialisme.

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya