Melahirkan di Tengah Demo, Wanita Mesir Namai Anak `Sisi`

Setidaknya 5 orang tewas dan 72 lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi di kota pelabuhan Alexandria.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 27 Jul 2013, 08:33 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2013, 08:33 WIB
mesir-nama-130727a.jpg
Seorang perempuan Mesir melahirkan saat ambil bagian dalam unjuk rasa pro-militer di pusat ibukota Kairo. Bayi itu diberi nama "Sisi",  nama Kepala Angkatan Bersenjata, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi. Demikian dilaporkan situs media al-Masry al-Youm, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (27/7/2013).

Ribuan warga Mesir berdemonstrasi di lapangan ikonik di Kairo, dan sekitar  kantor kepresidenan Ittihadya, sebagai respon dari imbauan Jenderal Sisi yang meminta rakyat Mesir mendukung penindakan terhadap aksi "terorisme".

Ribuan demonstran yang mendukung Presiden Mohammed Morsi yang disingkirkan, juga mengadakan demo di Kairo dan kota-kota lainnya.

Jenderal Sisi adalah salah satu tokoh utama dalam kudeta Morsi. Debutnya di panggung internasional dimulai  saat ia memberi ultimatum 48 jam kepada Mohammed Morsi -- orang yang menunjuknya sebagai pucuk pimpinan militer.

5 Tewas

Mesir kembali memanas setelah pengadilan memerintahkan Morsi ditahan selama 15 hari atas tuduhan berkolaborasi dengan Hamas -- agar dia dan anggota Ikhwanul Muslimin dibebaskan dari penjara pada 2011. Juga tudingan menyerang pos polisi. Ia juga dikenakan dengan tuduhan penculikan dan pembunuhan.

Namun, tuduhan itu ditepis baik oleh Hamas maupun Ikhwanul Muslimin.

"Tuduhan itu tak lain tak bukan adalah usaha para pemimpin kudeta untuk mencegah masyarakat mendukung presiden yang sah," kata Alaa Abdel-Aziz, petinggi Ikhwanul Muslimin yang menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dalam kabinet Morsi, seperti dimuat Washington Post.

Demo anti dan pro-Morsi berlangsung di seluruh Mesir. Bentrokan tak terelakkan. Seperti dimuat CNN, setidaknya 5 orang tewas dan 72 lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi di kota pelabuhan Alexandria.

Sementara, keberadaan Morsi belum diketahui pasti. Sebelumnya, ia menjadi tahanan di kantor pusat Garda Republik di Kairo, lalu dikabarkan pindah ke Departemen Pertahanan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon telah menyerukan agar militer Mesir untuk membebaskan Morsi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin yang mereka tahan. Berharap agar Morsi dan kawan-kawannya diperiksa secara transparan. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya