Presiden Filipina: Korban Tewas Topan Haiyan Bukan 10 Ribu

Jumlah korban amukan Topan 'monster' Haiyan yang mencapai angka 10 ribu jiwa mengusik hati Presiden Filipina Benigno Aquino.

oleh Tan diperbarui 13 Nov 2013, 11:29 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2013, 11:29 WIB
beniqno-haiyan131113b.jpg
Munculnya perkiraan jumlah korban amukan Topan 'monster' Haiyan yang mencapai angka 10 ribu jiwa mengusik hati Presiden Filipina Benigno Aquino. Sang presiden pun akhirnya mengklarifikasi jumlah tersebut, dengan mengatakan jumlah korbannya lebih rendah dari perkiraan yang beredar.

"Jumlah 10.000 tewas terlalu tinggi, angka itu (jumlah korban) kemungkinan hanya lebih dari 2.500 orang," ungkap Aquino dalam sebuah wawancara dengan BBC seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (13/11/2013).

Jumlah perkiraan korban tewas berjumlah 10 ribu itu pertama kali muncul dari penyataan seorang perwira polisi dan pejabat setempat. "Mungkin muncul dari trauma emosional karena berada di tengah bencana," ujar Aquino.

Sementara menurut data dari PBB, lebih dari 11 juta orang diyakini terkena dampak topan dan 673 ribu lainnya telah mengungsi.

Saat ini, operasi bantuan sedang ditingkatkan. Tetapi masih banyak yang masih belum mendapatkan bantuan. 29 Kota juga belum dihubungi untuk menetapkan jumlah korban di sana.

Data dari Badan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Dewan Manajemen (NDRRMC) tercatat 1.833 orang tewas terhitung Rabu, pukul 06.00 waktu setempat. Dengan jumlah cedera 2.623 dan 84 orang dinyatakan hilang.

Para pejabat mengatakan, peningkatan upaya bantuan telah dilakukan namun masih banyak korban yang membutuhkan makanan, air serta tempat berlindung. Beberapa negara telah mengerahkan kapal dan pesawat udara untuk membantu, tetapi kerusakan jaringan transportasi dan cuaca buruk yang menghambat distribusi bala bantuan itu.

"Mobilisasi aset udara, membersihkan puing-puing, membuka rute, ini adalah prioritas utama," ujar John Ging, direktur operasi di Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

"Sudah terjadi. Ini terlalu lambat, tapi itulah yang sedang terjadi. dan semua orang bekerja lambat untuk membuatnya lebih baik," imbuh pejabat itu.

Juru bicara Angkatan bersenjata Filipina Ramon Zagala mengatakan kepada BBC, timnya sedang berjuang untuk mencapai tempat-tempat terpencil.

"Daerah ini sangat luas dan membutuhkan beberapa helikopter. Meskipun kami memiliki banyak helikopter pada saat ini, itu benar-benar menjadi tantangan bagi kami untuk membawa (bantuan) ke semua tempat dan (membawa) banyak barang yang dibutuhkan warga," jelas Ramon. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya