Liputan6.com, Jakarta Sama seperti Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam Jaminan Kesehatan Nasional, peserta Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak perlu mendaftar mandiri karena seluruh nama peserta telah terdaftar di Dinas Sosial atau Kementerian Sosial.
Begitu disampaikan Sekjen Kementerian Kesehatan, Untung Suseno Sutarjo saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/11/2014. Menurutnya, KIS ini memiliki tambahan manfaat cakupan peserta yaitu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti masyarakat prasejahtera termasuk gelandangan, pengemis dan sebagainya. Dan jumlahnya sendiri telah didata Dinas Sosial dan Kementerian Sosial jadi masyarakat yang masuk kategori ini tidak perlu mendaftarkan dirinya seperti peserta JKN mandiri.
"KIS ini satu program Indonesia Sejahtera. Di dalamnya ada Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Pendataannya dikaji oleh satu tim, nanti mereka melihat apakah orang-orang ini layak. Data diambil dari yang dulu. Jadi untuk KIS, masyarakat jangan daftar, diem aja. Ini nanti divalidasi. Karena data sudah ada, tinggal diperiksa benar atau tidak dia masuk kategori miskin," kata Untung.
Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS, Purnawarman Basundoro membenarkan bahwa pendataan masyarakat prasejahtera ini telah dilakukan Dinas Sosial dan Kemensos. "Datanya sudah ada, by name by addres."
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Akmal Taher menambahkan, sejauh ini dari 1,7 juta penerima kartu KIS dari Kementerian Sosial, ada sekitar 430 ribu nama yang jelas.
"Panti dan lapas mudah kita dapat datanya. Yang sulit itu tunawisma, ini prioritas utama. Tapi mula-mula di DKI dulu," jelasnya.
Gelandangan dan Pengemis Berhak Dapat KIS
KIS ini satu program Indonesia Sejahtera. Di dalamnya ada Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
Diperbarui 05 Nov 2014, 18:16 WIBDiterbitkan 05 Nov 2014, 18:16 WIB
Warga mengantre untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Senin (3/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Komnas HAM Turun Tangan Terkait Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita
Harga Emas Antam Lengser dari Posisi Termahal dalam Sejarah, Cek Rinciannya di Sini!
350 Kata-Kata Perjalanan yang Menginspirasi untuk Memaknai Hidup
Jangan Berlebihan, Ini 4 Efek Samping Minum Matcha yang Berbahaya Bagi Kesehatan
Lamborghini Hentikan Produksi SUV Urus, Ada Apa di Baliknya?
Penyeragaman Kemasan Rokok Potensi Memperparah Ekonomi Nasional
Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki: Lengkap Cara Mengobati dan Bahayanya
7 Pernyataan Kejagung Usai Tetapkan Empat Tersangka di Kasus Dugaan Suap PN Jakpus, Termasuk Ketua PN Jaksel
Bursa Asia Cerah Usai Trump Kecualikan Tarif Handphone Dkk
Teman Sekasur dan Sedapur Nyalon Bupati, Bupati Pesawaran Janji Netral di PSU
Kecewa Kalah Telak dari Newcastle, Bintang Manchester United Jadi Sasaran Kritik Pedas: Harusnya Sudah Hengkang
Pembaruan Sistem Bandara dalam 50 Tahun Terakhir, Boarding Pass dan Check In Akan Dihapuskan?