Terapi Telan Ikan Hidup untuk Obati Asma

Bukan dengan obat atau bahan-bahan herbal, melainkan terapi menggunakan ikan hidup kecil dengan bumbu rahasia sebelum masuk mulut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jun 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 06:00 WIB
Asma dan Ikan
Bukan dengan obat atau bahan-bahan herbal, melainkan terapi menggunakan ikan hidup kecil dengan bumbu rahasia sebelum masuk mulut.

Liputan6.com, Jakarta Di India, setiap tahunnya ada pengobatan gratis penyakit asma. Bukan dengan obat atau bahan-bahan herbal, melainkan terapi menggunakan ikan hidup kecil dengan bumbu rahasia sebelum masuk mulut atau dikenal sebagai fish prasadam.

Walau aneh, setiap kali terapi ikan hidup dilakukan keluarga Bathini Goud, banyak orang antre. Bahkan, ribuan orang dari dalam dan luar India rela datang ke Hyderabad, Andhra Pradesh, sebelah selatan India.

Tahun ini terapi menelan ikan hidup yang digelar 8 dan 9 Juni ini pun ramai seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekitar 47 ribu orang mendapatkan fish prasadam. Banyak orang yang sudah mendapatkan terapi ini merasa sembuh dari asma.

"Saya melihat sendiri dua saudara saya sembuh dari asma setelah menelan ikan itu. Saya pun ingin mencobanya. Saya yakin bisa mengurangi kekambuhan asma yang saya miliki," kata Rakes Kumar yang datang dari Karnataka, sebuah negara bagian di barat daya India mengutip India Times, Rabu (14/6/2017).

Salah satu anggota keluarga Goud menerangkan kebiasaan memberikan terapi fish prasadam ini sudah dilakukan sejak 1845. Secara gratis keluarga ini memberikan terapi ini ke orang-orang dengan penyakit asma.

Menurut keluarga ini, terapi ini bekerja ketika ikan tersebut bergoyang-goyang di tenggorokan yang kemudian mendorong dahak masuk. Hal ini membuat orang tersebut bernapas lebih lega sehingga mengatasi asma.

 

Ilmuwan Menentang

Namun, para ilmuwan mengatakan makan ikan hidup tidak mungkin membuat seseorang sembuh dari asma.

"Ini adalah sebuah lelucon. Tidak masuk akal. Mengherankan acara ini terus digelar setiap tahun," kata pakar biologi molekular Bhargava mengutip The News Minute.

Selain itu, Bhargava mempertanyakan mengenai bahan herbal yang dipakai. Keluarga merahasiakan hal tersebut.

"Menurut standar praktik di India, setiap 'obat' harus jelas kandungannya. Namun keluarga ini merahasiakannya," kata Bhargava lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya