Rahasia Diet Suku Hadza yang Bikin Bakteri di Usus Lebih Sehat

Diet ala suku Hadza ternyata bisa membuat sekumpulan bakteri yang hilang muncul kembali di usus dan menjadi lebih sehat.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Agu 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 12:30 WIB
Diet
Diet suku Hadza bisa membuat bakteri di usus menjadi lebih sehat. (Foto: Matthieu Paley/National Geographic)

Liputan6.com, Amerika Serikat Istilah 'kepunahan' tidak hanya dipakai untuk menunjukkan spesies hewan langka tertentu seperti beruang kutub. Kumpulan bakteri di usus manusia yang memengaruhi tubuh (mikrobioma) juga diambang kepunahan. Mulai dari metabolisme, sistem kekebalan tubuh hingga suasana hati dan perilaku.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan di seluruh dunia mengumpulkan bukti, diet ala Barat (makan banyak daging) mengubah mikrobioma. Beberapa spesies bakteri bahkan menghilang ke tingkat yang tidak terdeteksi.

"Seiring waktu kita kehilangan sekumpulan bakteri yang berharga," kata Justin Sonnenburg, ahli mikrobiologi di Stanford University, Amerika Serikat yang lebih dari satu dekade. Kini, Sonnenburg dan timnya memiliki bukti, penyebab bakteri ini mati, ditulis dari laman NPR, Jumat (25/8/2017).

Tim peneliti melakukan studi yang berfokus pada sekelompok pemburu-pengumpul makanan di Tanzania, yang disebut suku Hadza. Makanan mereka hampir seluruhnya adalah makanan yang ditemukan di hutan, termasuk buah liar, umbi kaya serat, madu, dan daging liar.

Pada dasarnya, mereka tidak mengonsumsi makanan olahan dan makanan yang berasal dari peternakan.

"Mereka adalah kelompok orang yang sangat spesial," kata Sonnenburg.

"Hanya tersisa sekitar 2.200 orang, 200 orang di antaranya mematuhi aturan perburuan dan pengumpulan makanan," sambungnya.

Sonnenberg dan rekan-rekannya menganalisis 350 sampel tinja dari suku Hadza yang diambil selama sekitar satu tahun. Kemudian membandingkan bakteri pada tinja tersebut dengan 17 suku lain di seluruh dunia, seperti suku dari pemburu-pengumpul makanan di Venezuela dan Peru.

 

Simak video menarik berikut ini:

Bakteri yang hilang muncul kembali

Berdasarkan hasil temuan, komposisi sekumpulan bakteri berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada musim dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Selama musim kemarau, suku Hadza makan lebih banyak daging layaknya yang dilakukan orang Barat. Makan daging dapat memicu hilangnya sekumpulan bakteri.

Sebaliknya, saat musim hujan, suku Hadza makan lebih banyak buah beri dan madu. Bakteri yang hilang ini pun kembali, walaupun para ilmuwan tidak begitu yakin, makanan apa yang membawa bakteri ini kembali.

"Saya pikir temuan ini benar-benar menarik," kata Lawrence David, yang mempelajari microbiome di Duke University.

"Ini menunjukkan, sekumpulan bakteri yang hilang dapat kembali disesuaikan dengan pola makan.

Perbanyak makan serat

Dari hasil penelitian ini, pola makan suku Hadza bisa mengurangi lemak. Peneliti menyadari orang yang makan lebih banyak serat akan memberikan makan pada bakteri di usus. Bakteri pun jadi lebih sehat.

Suku Hadza mengonsumsi sejumlah besar serat sepanjang tahun. Mereka makan umbi kaya serat dan buah dari pohon baobab. Bahan pokok ini memberikan mereka sekitar 100 sampai 150 gram serat tiap hari. Kadar serat ini termasuk kategori tertinggi.

Studi ini dipublikasikan di laman Stanford University Medical Center pada 24 Agustus 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya