Risiko Ajarkan Kompetisi pada Anak

Ternyata mengajarkan anak untuk berkompetisi lebih awal merupakan hal kurang tepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2018, 08:00 WIB
Suporter Timnas Indonesia U-23
Stadion ramah anak menjadi alasan Yadi Supriadi berani membawa keluarganya untuk menonton pertandingan sepak bola Asian Games 2018. (Bola.com/Agung Prayogo)

 

Liputan6.com, Jakarta Ternyata mengajarkan anak untuk berkompetisi lebih awal merupakan hal kurang tepat. Ada baiknya orang tua mengajarkan anak terlebih dahulu untuk memiliki sikap sportif.

Banyak sekali orang tua yang cenderung terburu-buru mengajarkan anak untuk berkompetisi hanya demi kebanggaan atau meraih prestasi semata, kendati sang anak sesungguhnya belum siap akan hal tersebut.

"Anak harus terlebih dahulu diajarkan bersikap sportif agar dia mengerti bahwa sesuatu itu ada usaha dan tantangan yang perlu dihadapi," kata Advisor bidang pendidikan KidZania Achmad Safarie atau akrab disapa Arie di Jakarta.

Arie juga menjelaskan bahwa kalau kita berbicara tentang kompetisi berarti ada menang dan kalah sehingga jangan mengajarkan tentang kompetisi kepada anak, mengingat hal ini suka menjadi salah kaprah bagi beberapa orang tua yang lebih fokus agar anaknya mendapatkan medali atau piala.

"Itu tidak salah, tetapi hal tersebut akan menjadi salah ketika sang anak belum siap. Jadi yang harus disiapkan adalah anak harus tahu bahwa sesuatu itu ada usahanya, latihan, aturan main yang harus dia ikuti," ujar Arie.

Menurut dia, ketika anak sudah siap berkompetisi nantinya anak tersebut akan mengerti bahwa sesuatu itu intinya membutuhkan usaha dan menang atau kalah merupakan hal biasa. (Antara/Aji Cakti)

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya