Sering Mimpi Buruk saat Tidur, Bisa Jadi Pertanda Demensia

Mimpi buruk yang sering terjadi bisa menjadi pertanda awal dari penyakit neurodegeneratif seperti demensia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2018, 19:00 WIB
Mimpi
Sering mimpi buruk bisa jadi pertanda penyakit ini (iStockphoto/demaerre)

Liputan6.com, Jakarta Berhati-hatilah jika terus menerus atau sering mengalami mimpi buruk yang bahkan membuat Anda menjerit, menendang, atau meronta. Ini bisa menjadi pertanda dari demensia atau penyakit yang menyerang neurologis lainnya.

Sering mimpi buruk bisa terjadi karena REM sleep behaviour disorder (RBD). Kondisi ini menyebabkan pasien bertindak secara fisik di luar mimpi. Ilmuwan menemukan bahwa lebih dari 80 persen penderita RBD mengembangkan penyakit neurologis seperti Parkinson atau demensia.

"Untuk beberapa alasan, sel-sel di area tidur REM adalah yang pertama jatuh sakit," kata ahli saraf di University of Toronto di Kanada John Peever pada Live Science dilansir dari Reader's Digest pada Senin (26/11/2018).

"Kemudian penyakit neurodegeneratif menyebar ke otak dan mempengaruhi area lain, yang menyebabkan gangguan seperti penyakit Parkinson." 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Pengembangan obat-obatan

Ilustrasi Otak
Sering mimpi buruk bisa jadi pertanda penyakit ini (iStockPhoto)

Dua penelitian di 2013 juga menemukan bahwa 80 persen pasien RBD mengembangkan gangguan neurodegeneratif dalam satu dekade. Namun, studi ini hanya mampu menunjukkan korelasinya.

Sementara, penelitian di 2017 yang dipresentasikan di Canadian Neuroscience Meeting membuktikan sebab-akibat.

Sekalipun menakutkan, RBD membantu dokter mengidentifikasi siapa yang paling berisiko terkena gangguan neurodegeneratif. Peever mengatakan, langkah berikutnya adalah mengembangkan obat-obatan berbasis terapi, yang bisa mengobati pasien terdiagnosis TBD.

"Terapi semacam itu kemungkinan tidak akan menyembuhkan pasien RBD, karena sel-sel otak yang menyebabkan gangguan sudah rusak," ujarnya. Walaupun begitu, hal ini dianggap mampu mencegah penyakit tersebut menyebat ke seluruh otak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya