Diet Rendah Lemak Turunkan Risiko Meninggal karena Penyakit Ini

Memperbanyak konsumsi makanan banyak sayuran, buah, dan kacang-kacangan menurunkan risiko meninggal karena penyakit kanker payudara.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2019, 08:00 WIB
Kulit sehat
Ilustrasi diet rendah lemak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah studi yang disampaikan pada pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology menemukan bukti bahwa diet rendah lemak dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker payudara.

Studi menganalisis data dari Women's Health Initiative yakni sebuah percobaan besar yang disponsori National Institutes of Health untuk mempelajari dampak dari terapi hormon, diet dan suplemen tertentu terhadap kesehatan. Partisipan yang ada berjumlah 160.000 perempuan paskamenopause.

Studi ini dipimpin Dokter Rowan Chlebowski seorang investigator di LA Biomedical Research Institute at Harbor-UCLA Medical Center.

Studi ini fokus pada sebuah kelompok berisi 49.000 perempuan yang dipilih secara acak untuk mengikuti diet rendah lemak dan diet lainnya selama 8,5 tahun.

Kelompok diet rendah lemak berarti orang-orang yang terlibat di dalamnya mengurangi konsumsi lemak sebanyak 20 persen dari total kalori sehari-hari. Mereka lebih banyak makan buah, sayur serta biji-bijian. Tidak ada perempuan yang mengalami kanker payudara pada awal studi.

Setelah berakhir, tingkat perempuan yang mengalami kanker payudara hampir sama pada kedua kelompok. Namun, perempuan dengan diet rendah lemak dengan kanker payudara memiliki 35 persen risiko kematian lebih rendah. Bahkan setelah studi berakhir selama 20 tahun, perempuan yang mengonsumsi diet rendah lemak memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah.

"Ini hasil yang sangat menyenangkan untuk kami. Kini kami memiliki bukti bahwa diet moderasi yang dapat dicapai banyak orang dapat bermanfaat untuk kesehatan termasuk menurunkan risiko kematian karena kanker payudara. Ini hal baik. Sulit untuk tidak bahagia karena hal ini," kata Chlebowski seperti dikutip dari Time, Sabtu (25/5/2019).

 

Studi Pertama tentang Manfaat Diet pada Pasien Kanker

Makanan yang Mengandung Karbohidrat Sehat
Makanan yang Mengandung Karbohidrat Sehat (sumber: IStockphoto)

Studi ini merupakan tes pertama yang secara spesifik meneliti faktor potensial yang dapat mempengaruhi kematian karena kanker payudara. Dalam studi ini, partisipan diberikan petunjuk untuk mengikuti apa yang harus dikonsumsi.

"Sebelum ada studi ini, kami kekurangan data dari studi prospektif random yang merupakan standar terbaik untuk menunjukkan bahwa diet tertentu dapat menurunkan resiko kematian karena kanker payudara. Kami snagat senang dengan adanya studi ini karena ini pertama kalinya ditunjukkan bahwa kita dapat mencegah kematian karena kanker hanya dengan mengubah diet," kata dokter Neil Iyengar.

Dalam studi terpisah, tim peneliti juga menunjukkan bahwa semakin lama perempuan mengikuti diet rendah lemak maka semakin rendah risiko kematian selama periode penelitian.

Hasilnya harus dapat memberi kepercayaan diri pada dokter untuk menyarankan diet tertentu saat membahas penanganan kanker payudara pada perempuan yang didiagnosis. Studi tidak menemukan hubungan signifikan antara perubahan terkait diet dan kanker payudara tapi hasilnya menyarankan bahwa merubah diet dapat menurunkan resiko kematian dari penyebab apapun atau kanker panyudara bila terdiagnosa.

Iyengar mengatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan karena dosis diet. Hal ini memungkinkan karena efek perubahan diet mungkin lebih besar pada tumor yang belum terdiagnosis menjadi kanker payudara.

"Efek dari diet ini mungkin lebih kuat dalam mecegah pertumbuhan tumor yang telah ada daripada sekedar mencegah pertumbuhan tumor. Kini kita telah tahu bahwa kita dapat melawan tumor atau kanker secara efektif dengan diet," kata Iyengar.

 

Butuh Studi Lanjutan

Chlebowski berencana untuk meneliti data lebih lanjut supaya mengetahui bagaimana dietmenurunkan risiko kematian dari kanker payudara. Selama percobaan, perempuan memberikan sampel darah saat studi dimulai dan setahun setelahnya. Kemungkinan ia dan tim peneliti akan menemukan faktor yang berubah pada perempuan yang diet rendah lemak dibanding perempuan diet kontrol.

Untuk saat ini, Chlebowski berharap bahwa dokter akan dapat membicarakan perubahan diet pada pasien dengan resiko tinggi mengalami kanker payudara.

Meskipun tidak semua perempuan mampu mengikuti diet rendah lemah, ia mengatakan bahwa diet ini dapat dilakukan oleh banyak orang. Studi bahkan menunjukkan bahwa modifikasi diet yang tidak sesuai target juga masih dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara.

"Keseimbangan makan itu penting," kata Chlebowski.

 

Penulis: Khairuni Cesario

 

Saksikan juga video berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya