Inner Peace, Memaknai Kata Cukup di Masa Pandemi COVID-19

Apa arti inner peace sesungguhnya

oleh Mina Megawati diperbarui 14 Nov 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2021, 15:00 WIB
Dokumentasi oleh The Westin Resort Nusa Dua Bali
Dokumentasi oleh The Westin Resort Nusa Dua Bali

Liputan6.com, Denpasar - Inner Peace, tema yang dipilih Anjasmara artis papan atas yang juga seorang praktisi yoga saat mengisi acara Celebrate Wellness yang diadakan The Westin Resort Nusa Dua Bali pekan lalu.

Inner Peace berarti ketenangan dari dalam diri yang mencakupi ranah jiwa dan pikiran. Inilah yang amat kita perlukan terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. Kita belajar arti kata cukup. Cukup bisa bernapas dengan lega, cukup saat tidak merasa lapar dan kehausan,” ujar Anjasmara pada Health Liputan6.com, di Nusa Dua, Bali, Minggu (07/11/21).

“Tidak harus bisa head stand atau hand stand, tidak harus langsung punya tubuh lentur yang bisa dilipat-lipat, intinya terus bergerak dan tubuh kita akan menemukan titik kenyamanannya sendiri,” kata pria yang sudah beryoga sejak akhir 2004 menambahkan.

Kegiatan sore itu diawali dengan rangkaian yoga selama kurang lebih enam puluh menit dan ditutup dengan yoga nidra sambil membunyikan singing bowl.

Yoga Nidra adalah sebuah teknik untuk kita sadar atas segala sesuatu yang terjadi pada tubuh kita. Karena sebenarnya tubuh kita memliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Akan tetapi, karena kita jarang sekali memperhatikan tubuh serta jiwa kita yang membuat proses penyembuhan akan sedikit terhambat.

“Kalau saat melakukan Prana Nidra timbul rasa tidak nyaman, itu berarti ada memori yang selama ini tersimpan dalam tubuh tanpa kita sadari. Latihan ini akan membantu kita melepaskan ketegangan dalam tubuh,” katanya mengingatkan di depan peserta yoga Celebrate Wellness The Westin Resort Nusa Dua Bali.

Dokumentasi oleh The Westin Resort Nusa Dua Bali
Dokumentasi oleh The Westin Resort Nusa Dua Bali

Manfaat Yoga di Masa Pandemi.

Pandemi menjadi masa penuh ketikdakpastian, semua yang sudah direncanakan harus rela berubah begitu saja. Satu hal yang kerap menimbulkan polemik dalam diri, dan membuat kita tidak fokus terhadap diri terutama napas.

“Napas adalah penghubung antara tubuh dan jiwa, tanpa napas kita hanyalah sebuah died body,” kata pria yang kian tampak awet muda itu.

Yoga bisa memperbaiki sistem pernapasan. Secara tidak sadar kita hanya menggunakannya sebanyak 50% saja. Bisa dibanyangkan, jika kita menyadari dan menggunakan napas kita secara penuh 100% maka hidup kita akan menjadi luar biasa. Metobolisme kita akan jadi lebih baik, regenerasi maksimal, meredakan kecemasan, proses penyembuhan semakin baik, pastinya jadi semakin sehat.

 

Perubahan Setelah Beryoga

“Yoga merupakan bagian dari proses perjalanan kehidupan saya. Melalui yoga, hidup yang sebelumnya terasa pelik perlahan berubah dan saya menemukan apa itu rasa nyaman dan ketenangan yang benar-benar berasal dari dalam diri.”

Setelah 9 tahun beryoga, tepatnya di 2013 atas dukungan sang istri Dian Nitami, dia mulai mengikuti kelas teacher training dengan tujuan untuk lebih memaknai setiap gerakan dalam yoga dan mendalami filosofinya

.“Yoga membuat saya lebih sadar dan mengenali diri sendiri. Banyak perubahan yang kemudian saya rasakan. Saat sakit, saya tidak langsung minum obat. Cukup dengan beryoga, olah pernapasan, meditasi, selfhealing, sangat membantu untuk proses pemulihan diri saya dengan mengikuti proses tubuh itu sendiri,” kata pemeran Cecep itu memaknai perubahan pada dirinya.

 

Dokumnetasi oleh I Kadek Sukadana Preharta
Dokumnetasi oleh I Kadek Sukadana Preharta

Kiat Konsisten Beryoga

Baginya, kunci untuk bisa konsisten adalah dengan tetap menjaga kedisiplinan.

“Prinsip saya menjadi disiplin itu karena saya ingin menjadi lebih baik. Memulainya juga harus dari diri sendiri. Kesibukan bukan alasan untuk meruntuhkan kedisiplinan diri,” katanya yang tetap meluangkan waktu beryoga meski di sela kesibukan.

Rutin beryoga 2 sampai 3 kali dalam seminggu dengan durasi antara 30 sampai 60 menit tetap dilakoninya. Sedangkan untuk meditasi dia bisa lakukan di mana pun dan kapan pun.

“Meditasi kan banyak macamnya, ada meditasi observasi ke dalam diri, keadaan tubuh, pikiran dan hati, ada juga meditasi napas, meditasi melihat, berjalan dan banyak lagi.”

Sampai Kapan Akan Beryoga

Baginya yoga itu seperti kehidupan. Akan selalu ada hal-hal baru, akan ada pengulangan yang membuat diri terus ingin mengeksplorenya.Kalau sebelumnya dia hanya melakukan sebuah Asana (yoga yang mengacu pada latihan fisik dengan melakukan berbagai gerakan yoga) saja berikutnya akan berusaha lebih dalam lagi.

“Saya akan tetap beryoga sampai akhir hayat,” ujarnya pada peliput acara Celebrate Wellness The Westin Resort Nusa Dua Bali..

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya