Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi terjadi ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kolesterol tinggi sampai muncul komplikasi kesehatan yang serius.
Perubahan gaya hidup dan suplemen alami dapat membantu mengurangi atau mengendalikan kadar kolesterol pada banyak orang.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan gaya hidup yang dimaksud mencakup berolahraga, menerapkan pola makan sehat, hingga menjaga berat badan ideal. Mengonsumsi suplemen berbahan alami juga diyakini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Meski demikian, Medical News Today menyebut, hanya sedikit supelemen alami untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil yang telah diteliti secara memadai.
Advertisement
Diantara suplemen alami tersebut yakni:
1. Ekstrak bawang putih tua
Bawang putih telah digunakan sebagai obat sejak zaman kuno dan dapat membantu menurunkan kolesterol darah. Sebuah makalah di Avicenna Journal of Phytomedicine menunjukkan tinjauan terhadap 39 percobaan yang menunjukkan ekstrak bawang putih tua dapat menurunkan kolesterol total dan LDL.
Sebuah studi di Journal of Nutrition menegaskan hal ini, menyatakan bahwa ekstrak bawang putih tua mengurangi kolesterol total dan LDL masing-masing sebesar 7 dan 10 persen.
Bawang putih dapat ditoleransi dengan baik, tetapi individu yang hendak mengonsumsinya harus mendiskusikan penggunaan suplemen bawang putih dengan dokter mereka.
2. Biji Rami (Flaxseed)
Biji rami adalah biji kecil yang mengandung serat larut, lignan, dan lemak omega-3 nabati. Semua komponen ini mungkin berpengaruh pada kesehatan arteri atau kadar kolesterol darah.
Biji dengan rasa kacang ini dapat digunakan dalam masakan, kue, dan smoothie, dan kandungan seratnya dapat membantu menurunkan kolesterol. Sebuah studi di Nutrisi dan Metabolisme menemukan bahwa minuman biji rami (flaxseed) menurunkan kolesterol total dan kolesterol LDL masing-masing sebesar 12 dan 15 persen.
Studi lain dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi biji rami giling menurunkan kolesterol LDL sebesar 15 persen dalam 1 bulan.
Karena biji rami sangat kecil dan memiliki kulit luar yang keras, biji rami yang digiling lebih direkomendasikan daripada biji utuh. Saat bijinya digiling, tubuh lebih mampu menyerap nutrisi di dalamnya.
Advertisement
3. Serat larut
Kebanyakan orang Amerika tidak mengonsumsi cukup serat, yang diperlukan untuk kesehatan pencernaan. Serat juga terbukti menurunkan kolesterol LDL lebih baik dibandingkan diet rendah lemak saja.
American Heart Association mengatakan bahwa serat larut mengurangi kolesterol LDL, sedangkan serat tidak larut membantu mengurangi risiko penyakit jantung secara keseluruhan. Serat larut ditemukan dalam jumlah tinggi pada oat. Sumber serat larut lainnya yang baik adalah buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, seperti buncis dan kacang polong.
Orang harus makan roti dan pasta gandum utuh dan membatasi grains (biji-bijian) “putih” atau biji-bijian olahan. Suplemen serat juga dapat membantu meningkatkan asupan serat larut dan tidak larut.
4. Buah Hawthorn
Beberapa penelitian menemukan bahwa hawthorn dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Daun, buah, dan bunga hawthorn semuanya telah digunakan sebagai obat selama ratusan tahun untuk mengatasi masalah jantung, termasuk kolesterol tinggi.
Meskipun hawthorn bisa efektif, penderita kolesterol tinggi atau penyakit jantung sebaiknya bertanya kepada dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.
Ini mungkin berinteraksi dengan beberapa obat, termasuk banyak obat yang diresepkan untuk penyakit jantung.
Advertisement
5. Ekstrak beras ragi merah
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Complementary and Alternative Medicine menemukan bahwa ekstrak beras ragi merah menurunkan kolesterol LDL sebesar 22 persen dan kolesterol total sebesar 15 persen dalam 8 minggu.
Namun, Pusat Kesehatan Komplementer dan Integratif Nasional memperingatkan bahwa sulit untuk mengetahui apakah suplemen beras ragi merah aman atau efektif.
Beberapa produk tersebut ditemukan mengandung bahan aktif yang sama dengan yang ditemukan pada obat penurun kolesterol bernama lovastatin. Oleh karena itu, suplemen ini dapat menyebabkan efek samping dan interaksi obat yang sama seperti lovastatin dan tidak aman untuk semua orang.
Suplemen ragi merah lain yang diteliti memiliki sedikit atau tidak sama sekali bahan tersebut, namun apakah suplemen ini dapat menurunkan kolesterol masih belum diketahui. Beberapa suplemen beras ragi merah juga ditemukan mengandung kontaminan yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak memantau kemurnian atau kualitas suplemen seperti ekstrak beras ragi merah. Jadi, jika dokter merekomendasikan penggunaannya, seseorang harus memastikan bahwa mereka membelinya dari sumber yang memiliki reputasi baik.
Produk alami lainnya, seperti kunyit dan guggul, dapat menurunkan kolesterol, namun penelitian dan penelitian mengenai produk tersebut masih terbatas.