Liputan6.com, Jakarta Menstruasi adalah proses peluruhan sel telur yang tidak dibuahi oleh sel sperma. Setiap wanita akan mengalaminya dengan periode satu bulan sekali. Bagi sebagian wanita, pasti ada momen ketika menstruasinya tidak normal tetapi tidak disadari. Untuk itu coba kenali tanda menstruasi tidak normal agar bisa lebih mewaspadainya.
Baca Juga
Karakteristik menstruasi setiap wanita memang berbeda-beda. Hal inilah yang kemudian membuat tanda menstruasi tidak normal sulit untuk dikenali wanita. Padahal jika bisa lebih peka dengan kondisi ini, pasti bisa lebih sadar bahwa sistem reproduksi wanita sedang bermasalah.
Advertisement
Sistem reproduksi yang bermasalah akan ditandai dengan beberapa perubahan. Perubahan ini ditandai dengan menstruasi yang tidak normal. Tanda menstruasi tidak normal umumnya akan nampak pada volume darah yang dikeluarkan setiap periode yang dialami.
Agar lebih mengenali tanda menstruasi tidak normal lain, simak ulasan yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/6/2020).
Volume Menstruasi
Tanda menstruasi tidak normal bisa dikenali dari volume darah menstruasi. volume darah normal menstruasi yang dikeluarkan rata-rata 30-40 ml setiap bulan.
Beberapa mungkin akan mengeluarkan hampir 60 ml. Nah, volume mentruasi yang lebih dari 40 ml inilah yang disebut tidak normal. Kondisi ini disebut menoragia.
Wanita yang mengalami menoragia biasanya akan lebih sering mengganti pembalutnya. Sebab, jika tidak diganti maka akan membuat darah meluber ke mana-mana. Darah yang banyak keluar akan membuat tubuh kehilangan lebih banyak zat besi.
Padahal zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin. Hal ini membuat sel darah merah berkurang banyak dan menyebabkan anemia. Penderita akan mudah kelelahan, pucat, dan sakit kepala.
Kondisi ini bisa diatasi dengan mengonsumsi kontrasepsi oral atau obat asam traneksamat. Obat ini bisa membantu meningkatkan pembekuan darah. Jika kondisinya belum ultrasound (USG) untuk memeriksa organ panggul.
Penyebab volume menstruasi tinggi:
- Kehamilan tidak normal atau mengalami keguguran.
- Penggunaan IUD (intrauterine device)/spiral.
- Memiliki penyakit radang panggul
- Penggumpalan darah terganggu.
- Memiliki kanker rahim.
- Memiliki Polip atau fibroid rahim.
Advertisement
Menstruasi Melambat/Berhenti
Beberapa wanita akan mengalami siklus menstruasi yang melambat bahkan berhenti. Kondisi ini bukanlah pertanda baik dan perlu diwaspadai.
Ketika seseorang berhenti mengalami menstruasi atau sudah waktunya tetapi tidak kunjung mendapatkannya. Istilah medis menyebutnya amenorea dan bisa terjadi karena ada penurunan produksi estrogen.
Sebenarnya, amenorea akan lebih sering dialami wanita yang akan memasuki masa menopause. Kondisi ini normal terjadi pada wanita yang sudah berusia 50 tahun. Mereka akan mengalami periode menstruasi yang terhenti selama 12 bulan berturut-turut.
Namun, tetap harus diwaspadai jika dialami pada usia 40 tahun. Kondisi ini bisa menjadi tanda menstruasi tidak normal. Ada beberapa kemungkinan dari menstruasi yang melambat/berhenti.
Berikut penyebab yang bisa terjadi:
- Sedang mengalami kehamilan.
- Terlalu berlebihan melakukan olahraga berat. Hal ini bisa menyebabkan produksi dan kerja hormon terganggu.
- Nafsu makan menurun dan keterbatasan kalori membuat pelepasan hormon untuk ovulasi terhambat.
- Sedang menyusui
- Obesitas
- Mengonsumsi pil KB
- Mengalami gangguan hipotalamus
- Mengalami gangguan kelenjar tiroid
- Stres
- Mengalami gangguan rahim
- Sindrom ovarium polisistik
- Ovarium berhenti berfungsi lebih dini
Nyeri Berlebihan
Nyeri akibat menstruasi sebenarnya normal terjadi. Beberapa mengalami nyeri ringan dan beberapa lagi mengalami nyeri yang berlebihan/berat.
Nyeri berlebihan inilah yang menjadi tanda menstruasi tidak normal. Terkadang kondisi ini membuat sebagian wanita berhenti melakukan aktivitas, terutama pada hari pertama menstruasi.
Dalam istilah medis kondisi ini disebuat dismenorea. Ketika seseorang juga mengalami mual, muntah, sakit kepala, nyeri punggung, dan diare. Kemungkinan yang terjadi adalah ada gangguan endometriosis dan fibroid.
Cara mengatasinya bisa dengan mengonsumsi obat anti-inflamasi. Obat ini akan membantu pencegahan produksi prostaglandin penyebab nyeri. Memeriksakannya ke dokter harus tetap dilakukan agar segera mendapat penanganan yang tepat.
Advertisement
Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi
Perdarahan bisa saja terjadi di luar siklus menstruasi. Hal ini menjadi salah satu tanda menstruasi tidak normal. Namun, sebagian wanita mungkin menganggapkan hal ini normal terjadi.
Bisa jadi sebagian wanita seolah mengalami menstruasi dua kali dalam satu bulan. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya luka vagina atau kanker. Jika merasa sudah mengalaminya, lebih baik segera periksakan ke dokter.
Kondisi yang harus diperiksakan:
- Jarak dua menstruasi 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari.
- Mengalami perdarahan saat tidak menstruasi.
- Mengalami nyeri tidak tertahankan.
- Harus sering mengganti pembalut.
- Berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut
Kram dan Nyeri Payudara
Kram bisa menjadi tanda menstruasi tidak normal. Kondisi ini terjadi ketika ada kontraksi uterus yang mendorong lapisan uterus. Akan sebagian wanita yang mengalami kram ringan dan sebagian lagi kram berat.
Kram berat dan mengganggu ini yang harus diwaspadai. Kram yang normal akan berlangsung selama satu atau dua hari sebelum menstruasi dimulai. Bisa juga berlangsung selama dua hingga empat hari.
Payudara seharusnya tidak mengalami nyeri saat menstruasi. kondisi ini hanya akan terjadi sebelum periode menstruasi. payudara justru akan terasa lebih lunak saat menstruasi.
Tanda menstruasi tidak normal ini biasanya disebabkan karena fluktuasi kadar hormon. Rasa sakitnya bisa timbul di ketiak dan menjadi pertanda kanker. Jika dirasa sudah mengalaminya sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Advertisement