Liputan6.com, Jakarta Kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan umum Turki pada Mei 2023 lalu menciptakan gelombang kekaguman dan pergeseran politik di seluruh dunia. Dengan memperoleh mayoritas suara yang kukuh, Erdogan berhasil memperkuat kekuasaannya sebagai presiden Turki. Pemilu ini juga menjadi sorotan internasional karena berbagai kontroversi seputar kecurangan dan penyensoran media. Meskipun demikian, kemenangan tersebut memberikan dampak besar terhadap kestabilan politik dan ekonomi di Turki.
Pengaruh Erdogan menang pemilu Turki juga berpotensi memberikan dampak terhadap Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi. Sebagai salah satu mitra dagang penting, Indonesia akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pemerintahan Erdogan yang baru.
Baca Juga
Dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah menjadi salah satu investor utama di Indonesia, terutama dalam sektor infrastruktur dan industri manufaktur. Oleh karena itu, keberhasilan Erdogan dalam memperkuat ekonomi Turki dapat membawa dampak positif bagi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Turki. Namun, di sisi lain, kebijakan ekonomi yang berpotensi proteksionis dapat memengaruhi hubungan dagang antara kedua negara. Dengan demikian, kemenangan Erdogan dalam pemilu Turki akan menjadi perhatian penting bagi Indonesia dalam merencanakan strategi kerja sama ekonomi di masa depan.
Advertisement
Lalu apa saja dampak Erdogan menang Pemilu Turki terhadap Indonesia? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (30/1/2024).
Dampak Erdogan Menang Pemilu terhadap Indonesia
Kemenangan Erdogan di Pemilu Turki berpotensi memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia. Hubungan bilateral Indonesia-Turki yang kuat dapat menjadi peluang bagi Indonesia dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Turki. Reaksi Presiden Jokowi yang positif terhadap kemenangan Erdogan juga dapat memperkuat hubungan kedua negara, sehingga berpotensi memberikan peningkatan dalam hal investasi dan perdagangan.
Selain itu, kemenangan Erdogan juga membuka peluang bagi Indonesia dalam meningkatkan ekspor ke Turki. Dengan kedekatan hubungan kedua negara yang semakin baik, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan ekspor produk-produk unggulan ke pasar Turki. Hal ini tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam meningkatkan pendapatan dari sektor ekspor.
Dengan demikian, kemenangan Erdogan di Pemilu Turki tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral antara kedua negara, tetapi juga memberikan peluang bagi Indonesia dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Turki.
Advertisement
Potensi Kerja Sama Perdagangan
Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Turki memiliki potensi yang besar, terutama dalam sektor komponen elektronik, suku cadang otomotif, produk turunan sawit, dan furniture. Turki memiliki pasar yang besar dan berkembang pesat, sehingga dapat menjadi pasar yang menarik bagi produk-produk Indonesia.
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mendorong kerja sama perdagangan adalah melibatkan kedutaan atau perwakilan dagang baik dari Indonesia maupun Turki. Kedua belah pihak dapat bekerja sama dalam melakukan business matching antara perusahaan-perusahaan kedua negara untuk menjalin kerja sama bisnis.
Selain itu, perusahaan-perusahaan Indonesia juga perlu membaca tren produk di Turki untuk menyesuaikan produk-produk yang akan ditawarkan. Hal ini dapat membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Turki.
Dalam sektor komponen elektronik, Indonesia dapat menawarkan produk-produk elektronik berkualitas dengan harga yang kompetitif. Sedangkan dalam sektor suku cadang otomotif, Indonesia memiliki potensi besar karena pertumbuhan industri otomotif yang pesat selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, Indonesia juga dapat menawarkan produk turunan sawit dan furniture yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
Dengan adanya kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Turki, diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi kedua negara dan membuka peluang pasar yang lebih luas untuk produk-produk Indonesia.
Referendum Jadi Kunci Erdogan Bisa Berkuasa 25 Tahun di Turki
Recep Tayyip Erdogan telah berhasil memenangkan pemilu di Turki secara konsisten sejak pertama kali dilakukan pada tahun 2002. Namun, kunci bagi Erdogan untuk bisa berkuasa selama 25 tahun terletak pada referendum yang dilaksanakan pada tahun 2017. Referendum tersebut memberikan wewenang ekstra kepada presiden, memungkinkannya untuk memerintah melalui dekrit dan mengambil langkah-langkah eksekutif tanpa persetujuan parlemen.
Pemilu yang dilaksanakan pada 2023 memberikan kemenangan yang besar bagi Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Dengan perhitungan suara yang menunjukkan mayoritas mendukung Erdogan, ia dapat memperpanjang masa jabatannya hingga tahun 2028 berdasarkan hasil referendum sebelumnya.
Pengaruh dari referendum ini memberikan Erdogan kekuasaan yang lebih besar dalam memerintah Turki, dan juga menimbulkan perhatian internasional terkait isu demokrasi dan hak asasi manusia. Pengaruh pemerintahan Erdogan di Turki kemungkinan akan berdampak pada hubungan diplomasi dengan Indonesia, terutama dalam hal perdagangan dan keamanan regional.
Advertisement
Referendum Adalah Kunci
Kemenangan Erdogan dalam pemilu di Turki sangat dipengaruhi oleh hasil referendum yang memberinya kekuasaan yang lebih besar. Referendum tersebut memberikan Erdogan hak untuk berkuasa selama 25 tahun, dengan kemampuan untuk mempengaruhi peran presiden dan perubahan sistem pemerintahan. Dengan hasil ini, Erdogan dapat mengkonsolidasikan kekuasaannya dan mengontrol pemerintahan lebih efektif.
Namun, kemenangan Erdogan juga menuai pro dan kontra, terutama dari komunitas LGBTQ. Kemenangan itu dianggap sebagai ancaman terhadap hak-hak LGBTQ di Turki, karena pemerintahan Erdogan dinilai memiliki pandangan konservatif terhadap isu-isu LGBTQ. Ini menjadi perhatian tidak hanya di Turki, tetapi juga di dunia internasional.
Dengan demikian, kemenangan Erdogan dalam pemilu dan dampaknya terhadap peran presiden dan sistem pemerintahan di Turki, serta reaksi komunitas LGBTQ, perlu dicermati dengan seksama. Perubahan yang akan terjadi dan dampaknya tidak hanya dirasakan di Turki, tetapi juga dapat memengaruhi situasi politik dan sosial di negara-negara lain, termasuk Indonesia.