Ketum PB HMI: 1 Syawal 1440 H sebagai Momentum Persatuan

PB HMI mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

oleh Muhammad Ali diperbarui 04 Jun 2019, 13:07 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2019, 13:07 WIB
PB HMI
PB HMI mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Respiratori Saddam Al-Jihad mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Hari Raya Idul Fitri dinilainya sebagai hari kemenangan bagi umat muslim yang sudah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Dalam sudut pandang yang lain, Saddam menjelaskan bahwa bukan hanya menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu dan lainnya, hari kemenangan Idul Fitri ini juga dimaknai sebagai momentum persatuan untuk umat dan bangsa.

"Keteduhan 1 Syawal dapat membersihkan segala bentuk hasud dalam bulan Ramadan. Dan menghapuskan segala macam sifat yang saling menjatuhkan, memecah belah persaudaraan, dan saling mencari kesalahan orang lain. Karenanya 1 Syawal 1440 Hijriah sebagai momentum memaafkan dan menjaga persatuan keumatan dan kebangsaan," jelas Saddam dalam keterangannya, Selasa (4/6/2019).

Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan ini mengatakan, masyarakat masih ingat dengan dinamika Politik kebangsaan yang terjadi dewasa ini. Penting untuk saling mendewasakan pandangan terhadap nilai-nilai kebangsaan guna mendapatkan kemenangan bersama dan kemenangan persaudaraan.

Artinya, tidak ada lagi opini yang dibuat hanya untuk kepentingan sesaat, jauh lebih penting mendahulukan kepentingan umat dan bangsa untuk kepentingan masa depan Indonesia.

 

Pererat Persatuan

Ketua Umum PB HMI
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Islam (PB HMI) Respiratori Saddam Al Jihad. (Istimewa)

Saddam mengatakan momentum persatuan dalam 1 Syawal 1440 Hijriah ini menjadi pertanda baik untuk saling mempererat silahturahmi, merawat kerukunan antar umat beragama, antar suku bangsa dan antarbudaya. Hal itu dilakukan demi terciptanya persatuan yang mengedepankan nilai-nilai luhur.

Terakhir penulis buku “Pancasila Ideologi Dunia” ini mengharapkan momentum Hari Raya Idul fitri dan bulan Syawal jangan dicederai lagi dengan saling hasud yang menciptakan hoax. Sehingga menumbuhkan perseturuan di masyarakat.

"Mari lupakan perseturuan, rajut persatuan, tolak setiap kerusuhan dan kekisruhan politik. Karena itu semangat kemenangan 1 Syawal 1440 Hijriah harus dijaga demi persatuan bangsa Indonesia," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya