Menengok Kelengkapan Fasilitas Klinik bagi Jemaah Haji 2019

Kementerian Kesehatan telah menyiagakan 1.521 petugas kesehatan untuk melayani jemaah haji 2019 yang sakit di Tanah Suci.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2019, 18:29 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 18:29 WIB
Jemaah Haji yang sakit
Jemaah Haji yang sakit (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Liputan6.com, Jakarta -L Sekertaris Jenderal Kementrian Kesehatan (Kemenkes), drg. Oscar Primadi dan Kepala Pusat Kesahatan Haji dr Eka Jusup Singka, menjabarkan sejumlah persiapan haji 2019 dalam Temu Media Kesehatan Haji pada Selasa, 2 Juli 2019 di Jakarta.

Pasalnya dalam hitungan hari lagi, jemaah haji kloter I akan berangkat menuju Tanah Suci pada Sabtu 6 Juli 2019. Kementerian Kesehatan juga semakin memantapkan layanannya dari berbagai aspek, mulai nfrastruktur hingga layanan jemaah.

Pada 2019, terdapat penambahan kuota haji sebanyak 10 ribu jemaah, sehingga total menjadi 231.00 jemaah. Selaras dengan bertambahnya jemaah haji 2019 maka bertambah pula jumlah jemaah yang perlu diperhatikan kesehatannya.

Maka dari itu Kementerian Kesehatan telah menyiagakan 1.521 petugas kesehatan untuk jemaah haji yang sakit di Tanah Suci.

"Telah menyiagakan 1.827 petugas kesehatan yang disiapkan. Terdiri atas 1.521 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 306 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)" kutip keterangan tertulis Kemenkes di media sosial twitter, Selasa (2/7/2019)

Selain tenaga medis, Kemenkes juga telah menyiapkan 79 ton stok obat-obatan untuk jemaah haji selama di Tanah Suci. Stok obat tersebut meliputi obat, vaksin, makanan tambahan bagi jemaah yang sakit juga alat pelindung diri (APD) seperti masker dan waterspray bagi jemaah dan dibagikan di embarkasi saat sebelum keberangkatan.

Untuk jemaah haji 2019 berisiko tinggi dengan yang sehat juga akan pemerintah bedakan dengan membuat kartu yang dikenakan pada setiap jemaah haji Indonesia. Untuk yang sehat akan mendapatkan kartu berwarna putih dan yang berisiko tinggi akan mendapatkan kartu berwarna kuning.

 

Sediakan 2 KKHI

Kondisi sakit menyebabkan sejumlah jemaah haji asal Kebumen memakai alat bantu kursi roda
Sejumlah calon jemaah haji asal Kebumen yang memakai kursi roda menunggu mobil ambulans untuk dibawa menuu Bandara Adi Soemarmo

Tidak hanya obat dan tenaga medis, Kemenkes juga menyediakan 2 Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah bagi jemaah yang sakit.

KHHI Mekkah terdiri dari 18 lantai dengan kapasitas 300 tempat tidur rawat inap. Di dalamnya ada beragam fasilitas pendukung pemeriksaan kesehatan seperti laboratorium, apotek, ruang rontgen dan memiliki fasilitas kamar petugas kesehatan yang dapat menampung sekitar 400 petugas kesehatan haji.

Kemenkes juga baru saja meresmikan KKHI Madinah pada awal Mei 2019 yang menyediakan jenis perawatan yang lebih lengkap dan kapasitas tempat tidur lebih banyak ketimbang KKHI yang lama dengan jumlah tidur semula hanya 50 menjadi 80 tempat tidur rawat inap. Kedua KKHI ini setara dengan rumah sakit tipe C di Indonesia.

Reporter: Nabila Bilqis

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya