Liputan6.com, Jakarta - Ulama KH Yahya Zainul Maarif (Buya Yahya) menegaskan bahwa larangan memotong kuku di malam hari bukanlah sebuah perintah dalam syariat Islam.
Buya Yahya menegaskan bahwa larangan ini bukan berasal dari hukum agama, melainkan karena adanya potensi bahaya yang mungkin timbul.
Dalam penjelasannya, Buya Yahya menyatakan bahwa pada malam hari, pencahayaan cenderung minim, sehingga memotong kuku dapat membawa risiko cedera.
Advertisement
Ia juga menekankan bahwa secara hukum agama, tidak ada larangan memotong kuku di malam hari.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Potong Kuku Malam Hari Berdasar Primbon Jawa
Meskipun demikian, mitos ini tetap dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Jawa, yang masih percaya bahwa memotong kuku di malam hari akan membawa konsekuensi negatif.
Menurut Kitab Primbon Jawa, memotong kuku di malam hari diyakini dapat menghambat datangnya rezeki ke rumah.
Beberapa bahkan meyakini bahwa tindakan ini dapat mempengaruhi panjang umur seseorang.
Mitos ini didasarkan pada keyakinan bahwa kehidupan seseorang dipengaruhi oleh tingkat energi yang dimilikinya. Oleh karena itu, memotong kuku di malam hari dianggap dapat mengurangi energi vital seseorang.
Meskipun dari segi logika tidak ada korelasi langsung antara memotong kuku dengan rezeki atau umur seseorang, namun ada alasan yang masuk akal kenapa ada larangan tersebut.
Pada malam hari, tingkat pencahayaan sangat rendah, sehingga memotong kuku dapat meningkatkan risiko cedera atau memotong terlalu dalam.
Advertisement
Ini Hari Baik untuk Potong Kuku Menurut Islam
Mengutip Liputan6.com, kebersihan menjadi perhatian khusus dalam Islam. Dalam Islam kita diwajibkan untuk menjaga kesehatan serta kebersihan setiap saat. Abu Malik Al-Ash'ari mengungkap bahwa Rasulullah pernah bersabda "Kesucian itu separuh dari iman".
Kebersihan menjadi perhatian khusus dalam Islam. Sebab dalam Islam kita diwajibkan untuk menjaga kesehatan serta kebersihan setiap saat. Bahkan sebelum melakukan ibadah, kita diharuskan bersuci terlebih dahulu.
Salah satu kegiatan sebagai bentuk upaya menjaga kebersihan sekaligus kesehatan yakni memotong kuku. Membiarkan dengan sengaja kuku panjang dalam Islam, sama halnya dengan membiarkannya menjadi sarang kotoran. Sebab kuku merupakan bagian terluar tubuh yang berinteraksi langsung dengan lingkungan luar, sehingga rentan terkena berbagai macam kotoran.
Potong kuku juga menjadi kebiasaan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam sejumlah riwayat disebutkan Rasulullah selalu memotong kukunya pada hari Jumat. Hari baik potong kuku biasanya jatuh di hari Jumat, di mana Rasulullah mensunahkan untuk membersihkan anggota tubuh seperti memotong kuku dan mencukur rambut.
Potong kuku hari Senin diyakini mengandung keutamaan hingga mendatangkan keberkahan. Menurut Islam potong kuku hari Selasa mendatangkan keburukan berupa kerusakan dan kehancuran. Potong kuku hari Rabu membuat akhlak menjadi buruk atau tidak baik.
Menurut Islam potong kuku hari Kamis akan mendatangkan kekayaan. Menurut Islam potong kuku hari Jumat akan mendatangkan kebaikan, yakni menambah ilmu dan pertanda sifat santun. Potong kuku hari Sabtu akan membuat seseorang tertimpa sakit. Menurut Islam potong kuku hari Minggu mendatangkan hal buruk yakni berupa tidak mendapatkan barokah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul