Temuan Satgas Pangan Mojokerto Usai Memantau Pasokan Minyak Goreng di Pasar Tradisional

Tim Satuan Tugas Pangan Mojokerto Jawa Timur masih menemukan harga minyak goreng masih di atas harga eceran tertinggi

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 12:00 WIB
Temuan Satgas Pangan Mojokerto Usai Memantau Pasokan Minyak Goreng di Pasar Tradisional
Pedagang mengemas minyak goreng di sebuah pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2011). Bank Indonesia mengatakan penyumbang utama inflasi November 2021 sampai minggu pertama bulan ini yaitu komoditas minyak goreng yang naik 0,04 persen mom. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah memberlakukan kebijakan baru terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng per 1 Februari kembali turun.

Kebijakan harga tersebut dari yang semula Rp 14.000 per liter, turun menjadi Rp 11.500 per liter. Namun, meski sudah diatur harga terbaru, tak selaras dengan fakta di lapangan.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mojokerto menemukan harga minyak goreng masih di atas HET yang sudah ditentukan.

Temuan harga diatas HET berada di pasar tradisional Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Pantauan harga minyak goreng tersebut sekaligus menindaklanjuti Permendag Nomor 6 Tahun 2022.

Temuan Satgas Pangan di lapangan, minyak goreng premium dengan harga Rp 14.000 habis terjual. Temuan yang lain adanya disparitas (selisih) harga yang cukup dominan di pasar yakni minyak curah seharga Rp 19.000 per liter, minyak premium seharga Rp 21.000 per liter.

Sekretaris Satgas Pangan Kabupaten Mojokerto, Ridwan Arif Abdullah mengatakan, tidak seluruh penjual menghargai minyak goreng di atas HET.

"Kami lakukan pantauan di lapangan untuk memastikan harga minyak goreng, dan terbukti disejumlah kios ada yang masih dengan harga yang tinggi," ungkapnya, Jum'at (4/2/2022).

Namun dikatakannya, sejumlah pedagang itu saat membeli minyak goreng pada saat harga yang tinggi. Sehingga diungkapkannya, dari pedagang yang masih menjual harga minyak goreng tersebut mengaku akan menghabiskan stok minyak tersebut.

"Jadi pedagang itu stok yang sekarang pada saat harga minyak goreng sedang tinggi, karena tidak mau rugi pedagang menghabiskan stok minyak goreng itu," pungkasnya.

Penulis" Devteo Mahardika Prakoso

Saksikan video pilihan berikut ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya