Lezatnya Menu Perpaduan Masakan dari Kutai dan Jawa

Sejak film Ada Apa dengan Cinta 2 meledak, beberapa lokasi di Kota Yogyakarta pun kerap didatangi turis. Ini salah satunya..

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 17:00 WIB
Lezatnya Menu Perpaduan Masakan dari Kutai dan Jawa
Sejak film Ada Apa dengan Cinta 2 meledak, beberapa lokasi di Kota Yogyakarta pun kerap didatangi turis. Ini salah satunya..

 

Liputan6.com, Jakarta Sejak film Ada Apa dengan Cinta 2 meledak, beberapa lokasi syuting yang digunakan di Kota Yogyakarta pun kerap didatangi turis dari berbagai kota. Salah satunya adalah Warung Bu Ageng yang terletak di Jalan Tirtodipuran, Mantrijeron. Penasaran, Good Indonesian Food (GIF) menyambangi restoran yang satu ini.

Saat melintasi Jalan Tirtodipuran, jangan melaju terlalu kencang karena papan nama restoran ini tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan. Bagian dalam restoran juga tidak terlihat karena tertutup parkiran mobil. Namun, saat menginjakkan kaki ke bagian dalamnya, niscaya Anda akan langsung merasa kerasan. Suasana khas Jawa dengan kursi dan meja kayu serta berbagai lukisan pensil orang-orang ternama yang ditempel di dinding membuat restoran ini terasa seperti rumah sendiri.

Berdiri pada Desember 2011, Warung Bu Ageng menyajikan menu masakan perpaduan antara Kutai dan Jawa. Lalu, siapakah Bu Ageng? Bu Ageng ternyata merupakan panggilan Hajjah Rulyani Isfihana yang merupakan istri seniman ternama Butet Kartaredjasa. Dikutip dari situs warungbuageng.com, Bu Ageng enggan menjadikan rumah makannya waralaba meskipun banyak yang meminta.

“Ini kan masakan omah (rumah). Cara membuatnya cenderung pakai insting. Pakai perasaan. Mengulek sambal kan nggak bisa dirumuskan dengan ilmu pasti. Makanya kami kesulitan ketika ada yang minta untuk di-franchise-kan.”

Saat menu disajikan, mata saya langsung tertuju pada menu eyem penggeng. Ya, Anda tidak salah baca. Memang tulisannya seperti itu karena konon saat dijajakan, sang penjual menyebutnya dengan suara sengau. Tampilannya memang serupa ayam panggang kebanyakan, tapi perbedaannya ada pada siraman bumbu di atasnya yang digunakan untuk merebus ayam sebelum dipanggang, yaitu bumbu tradisional dengan campuran santan kelapa. Rasa gurihnya meresap hingga ke bagian dalam dan daging ayamnya pun empuk. Tambahkan sambal mentah dan saat-saat makan Anda akan semakin nikmat.

Sebagai teman Eyem Penggeng, saya memesan paru masak ketumbar. Tidak neko-neko tampilannya, hanya paru yang dipotong-potong kecil dan digoreng. Namun, bumbu ketumbarnya sangat terasa dan menambah nikmat rasa parunya. Tidak terlalu kenyal, tapi juga tidak terlalu keras. Cocok dimakan dengan nasi putih.

Restoran ini berada di Jl. Tirtodipuran, No.13, Mantrijeron, Yogyakarta
T: (0274) 387 191/ 0812 2950 8183
Buka Selasa-Minggu, pukul 11.00-23.00 WIB
Rp50.000/ per orang

Baca ulasan menarik lainnya mengenai restoran-restoran Nusantara di sini 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya