Liputan6.com, Jakarta Berkembanganya beragam destinasi wisata di Indonesia telah mendorong pertumbuhan investasi di sektor pariwisata. Catatan tahun 2017 menunjukkan, investasi di sektor pariwisata mengalami pertumbuhan hingga 31 persen atau senilai USD 1,7 miliar. Sementara catatan di kuarter pertama tahun 2018 ini, pariwisata Indonesia telah mencapai USD 500 juta, atau seperempat dari target yang ditetapkan yaitu sebesar USD 2 miliar.
Terkait capaian ini, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata, Dadang Rizky Ratman menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (5/6/2018) mengatakan, ada korelasi antara meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia dengan meningkatnya investasi di destinasi wisata favorit wisman.
Baca Juga
“Great Bali, Great Jakarta, dan Great Kepri masih menjadi tiga destinasi utama yang banyak dikunjungi wisman,” ungkap Dadang.
Advertisement
Top 10 Pasar Wisman
Dadang Rizky Ratman menjelaskan, meningkatnya investasi pariwisata tersebut terkait pula dengan originasi wisman yang masuk ke Indonesia utamanya dari top 10 pasar wisman, yaitu China, Eropa, Singapura, Malaysia, Australia, India, USA, Korsel, Jepang, dan Filipina, Thailand, Taiwan, Timteng, dan Hongkong.
“Investasi pariwisata tersebut direalisasikan di tiga wilayah atau regional yang menjadi tanggung jawab Deputi PDP,” kata Dadang Rizky.
Advertisement
Semangat dari Desa dan Kota
Dadang Rizky Ratman juga menjelaskan seputar tren daerah, baik di tingkat provinsi, kota dan kabupaten mempunyai semangat tinggi untuk mengembangkan destinasi di daerah mereka.
“Tren ini terlihat dari usulan proyek pengembangan destinasi yang diajukan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) yang mencapai Rp 15 triliun, namun kemampuan untuk merealisasikan hanya sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun,” kata Dadang Rizky.
Seperti diketahui dalam organisasi baru tupoksi PDP Kemenpar akan lebih fokus pada pengembangan unsur 3 A (Atraksi, Amanitas, dan Aksesibilitas) dalam rangka mendukung visi Kemenpar mendatangkan kunjungan wisman pada tahun ini mentargetkan 17 juta wisman dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019.