Aktivitas Unik Mencium Aroma Lukisan di Museum Belanda

Sebuah museum di Belanda mengajak para pengunjung untuk mencium aroma lukisan di abad ke-17.

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Mar 2021, 08:02 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 08:02 WIB
Ilustrasi Mauritshuis
Ilustrasi museum Mauritshuis. (dok. Pixabay.com/AJEL)

Liputan6.com, Jakarta - Museum menjadi lokasi berkumpulkan beragam karya seni, memori dan kejayaan di masa lampau. Begitu pula dengan museum seni di Belanda bernama Mauritshuis, yang menghadirkan suguhan menarik.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, Minggu, 21 Maret 2021, seni tak hanya memanjakan mata, tetapi memberi pengalaman tak terlupa pada indra penciuman. Mauritshuis mengajak pengunjung untuk mencium aroma lukisan.

Pertunjukan baru bernama "Smell the Art: Fleeting Scents in Color" akan tayang perdana di Mauritshuis, setelah museum seni ini dibuka kembali untuk umum.

Selain memamerkan beberapa karya menakjubkan dari pelukis abad ke-17, namun juga menyuguhkan seperti apa aroma lukisan-lukisan itu. Hal ini berkat beberapa penyemprot aroma berteknologi tinggi, pengunjung dapat mengaktifkannya dengan satu sentuhan tombol.

Jika ada yang penasaran dan tidak sabar dengan aroma tersebut, museum yang berlokasi di The Hague, Belanda ini akan mengirimkan penyemprot aroma dan tiket ke pertunjukan virtual dan dapat mengikuti tur digital seharga 25 Euro atau setara Rp429 ribu.

"Saya tidak berpikir itu pernah dilakukan sebelumnya, bahwa Anda benar-benar dapat mencium sesuatu di rumah," kata Ariane van Suchtelen, kurator acara, kepada Artnet News. "Kami harus melihat cara kerjanya. Kotak ini masih berupa eksperimen," lanjutnya.

Meski terdengar seperti pengalaman multi-indra yang keren, namun perlu diketahui, baunya mungkin tidak terlalu menyenangkan saat tercium oleh Anda, karena lukisan mewakili aroma "harum dan busuk".

"Pernahkah Anda bertanya-tanya seperti apa bau kanal Amsterdam 400 tahun yang lalu? Itu akan sangat suram: kotoran, bahan limbah, dan semua jenis kotoran dibuang ke air," jelas museum di situsnya.

"Air yang sama yang digunakan ibu rumah tangga yang lebih miskin untuk mencuci pakaian mereka. Kebersihan pribadi dan umum jauh dari seperti sekarang ini. Orang-orang yakin bahwa bau busuk dapat membahayakan kesehatan mereka. Untunglah ada berbagai macam trik untuk menyamarkan situasi dan bau yang tidak menyenangkan. Perempuan kaya membawa pomander dengan rantai, lalu aksesori fesyen yang mahal. Selain terlihat bagus, ini juga berarti mereka juga bisa melindungi diri dari bau yang berbahaya," tambah keterangan di situs museum itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aroma Lukisan

Ilustrasi Museum
Ilustrasi Museum (pixabay.com)

Lalu, mengapa ada orang yang ingin tahu pada aroma yang begitu menjijikkan? Untuk pengalaman tentu saja, dan untuk membangkitkan rasa memiliki dalam lukisan itu.

"Indra penciuman terjalin erat dengan sistem limbik otak yang evolusioner dengan memiliki akses langsung ke struktur seperti amigdala, kompleks hipokampus, dan korteks," kata Justus Verhagen, seorang profesor ilmu saraf di Yale University, kepada Artnet. "Ini sangat terkait dengan emosi dan ingatan." Indra lain, seperti penglihatan, "jauh lebih tidak langsung, karena mereka terhubung melalui talamus."

Museum telah menciptakan hanya 1.500 kotak untuk dikirim ke seluruh dunia kepada pihak yang berkepentingan, meskipun van Suchtelen mengatakan jika kit tersebut populer, mereka terbuka untuk membuat lebih banyak.

Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya