Liputan6.com, Jakarta - Sebagai jendela dunia, buku kerap dibaca untuk menambah pengetahuan atau sebagai hiburan. Buku juga dapat menjadi dokumentasi sejarah sehingga harganya bisa sangat mahal jika buku itu sangat langka dan memuat informasi sejarah yang bernilai tinggi.
Dilansir dari TCK Publishing pada Rabu, 8 Maret 2023, Liputan6.com merangkum 10 buku termahal di dunia yang pernah terjual dan melihat apa yang membuatnya begitu berharga. Bill Gates bahkan rela menghabiskan puluhan miliar rupiah untuk sebuah buku.
Advertisement
Baca Juga
1. Codex Leicester oleh Leonardo da Vinci
Buku termahal yang pernah terjual di dunia adalah Codex Leicester. Buku itu dibeli oleh pendiri Microsoft Bill Gates pada 1994 seharga 30,8 juta dolar AS atau sekitar Rp476 miliar, yang kini setara dengan nilai Rp840 miliar.
Apa keistimewaan buku ini? Codex Leicester pada dasarnya adalah buku harian berisi catatan sains ilmuwan Leonardo da Vinci. Dibuat pada 1510, buku berisi gambar, teori, dan pengamatan da Vinci tentang hal-hal seperti pergerakan air, cahaya bulan, dan mengapa fosil makhluk laut dapat ditemukan di pegunungan.
Setelah pembeliannya, Gates memindai buku Codex Leicester secara digital, kemudian merilis beberapa gambar sebagai screen saver dan wallpaper untuk Windows 98 Plus.
2. The Book of Mormon
The Book of Mormon atau Kitab Mormon memegang rekor terkini untuk teks keagamaan termahal yang pernah dijual. Pada 2017, The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints menghabiskan 35 juta dolar AS atau saat ini senilai Rp576 miliar untuk cetakan manuskrip tulisan tangan yang ditulis pada 1830. Teks itu digunakan untuk mencetak salinan paling awal dari Kitab Mormon.
3. The Gospels of Henry the Lion
The Gospels of Henry the Lion memegang gelar buku termahal di dunia sampai Bill Gates membeli Codex Leicester pada 1994. Buku Injil ini dimaksudkan oleh Henry the Lion, Duke of Saxony, untuk altar Maria di Katedral Brunswick.
Kitab itu dianggap sebagai mahakarya iluminasi buku Romawi dan diyakini berasal dari 1188. Buku itu dijual melalui lelang pada 1983 kepada sekelompok penawar yang mencakup pemerintah federal Jerman dan donor swasta lainnya dengan harga Rp474 miliar.
4. Magna Charta
Dirilis pada 1215, Magna Carta adalah piagam hak kerajaan yang ditandatangani oleh Raja John dari Inggris. Itu adalah dokumen pertama yang secara resmi menyatakan bahwa raja dan pemerintahannya tidak kebal hukum. Tujuannya untuk mencegah monarki mengeksploitasi kekuasaan rakyat, dan membatasi otoritas kerajaan.
David Rubenstein, salah satu pendiri Carlyle Group, membayar Rp415 miliar untuk memastikan bahwa dokumen bersejarah versi 1297 akan tetap berada di Amerika Serikat, yang pemerintahannya sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip yang tercantum dalam piagam tersebut.
Advertisement
5. Injil St. Cuthbert
Injil St. Cuthbert, buku Eropa tertua yang diawetkan, dibeli pada 2012 oleh British Library di London seharga Rp246 miliar. Buku itu telah dimakamkan bersama penulisnya, St. Cuthbert, pada 687. Namun, buku itu ditemukan kembali pada 1104 ketika jenazah St. Cuthbert dipindahkan dari kuburan ke tempat suci.
Buku itu dimiliki secara pribadi selama beberapa abad hingga disumbangkan ke komunitas Jesuit di Belgia, tempat buku itu disimpan selama 250 tahun. Buku ini tersedia di database manuskrip digital online British Library.
6. The Bay Psalm Book
The Bay Psalm Book adalah buku pertama yang dicetak di daerah kolonial Inggris di Amerika Utara. Buku itu diterbitkan pada 1640, dua puluh tahun setelah peziarah pertama tiba di Plymouth Rock.
Sebelas salinan dari buku ini diketahui ada. Pada 2013, David Rubenstein membelinya seharga Rp246 miliar. Dia sering meminjamkannya ke perpustakaan.
7. The Rothschild Prayerbook
Buku Doa Rothschild adalah manuskrip Flemish abad ke-16 yang dilapisi dengan emas dan diisi dengan lukisan dan ilustrasi oleh seniman berbakat Renaisans. Judul buku ini diambil dari nama keluarga Rothschild yang kaya, yang memperoleh buku ini beberapa waktu setelah tahun 1868. Tidak diketahui di mana buku itu berada selama 350 tahun sebelumnya.
Buku itu dicuri oleh Nazi pada 1938. Hitler memberikannya ke Perpustakaan Nasional di Wina pada 1942, tetapi ketika perang berakhir perpustakaan menolak untuk mengembalikannya ke keluarga Rothschild. Buku itu akhirnya dikembalikan ke pemiliknya yang sah pada 1999, dan pada 2014 dijual miliarder dan pengusaha Australia, Kerry Stokes, seharga Rp236 miliar.
8. Birds of America oleh John James Audubon
Ahli ornitologi dan pelukis John James Audubon melakukan perjalanan ke seluruh Amerika Serikat untuk mempelajari spesies burung asli dan satwa liar lainnya. Ia kemudian merekam pengamatannya dan membuat ilustrasi yang mencolok di sepanjang jalan.
Buku Burung Amerika miliknya adalah mahakarya empat volume dengan hanya 119 eksemplar, yang sebagian besar dimiliki oleh perpustakaan dan museum. Koleksinya dipuja oleh naturalis dan ilmuwan, dengan banyak nama-nama spesies yang diciptakan Audubon masih digunakan oleh para peneliti. Pada 2010, tawaran tertinggi untuk satu eksemplar Birds of America adalah Rp213 miliar.
9. Alkitab Gutenberg
Alkitab Gutenberg adalah buku lengkap pertama yang dicetak menggunakan huruf yang dapat dipindahkan, dengan mesin cetak Johannes Gutenberg pada 1455. Terdapat 49 Alkitab Gutenberg yang diketahui ada, tetapi hanya 21 yang lengkap.
Anda dapat melihat alkitab ini salah satunya di University of Texas di Austin. Karena tidak ada Alkitab Gutenberg di Jepang pada 1987, seorang penjual buku Jepang, Maruzen Company, membeli salinan lengkapnya seharga Rp191 miliar.
10. The Canterbury Tales oleh Geoffrey Chaucer
Pada 1998, miliarder dan dermawan Inggris John Paul Getty Jr. membeli Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer edisi pertama pada 1477 yang sangat langka seharga Rp185 miliar. Hanya 12 eksemplar edisi pertama yang diketahui keberadaannya.
Advertisement