5 Jenis Tisane, Minuman Herbal yang Mirip Teh untuk Buka Puasa

Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi kemungkinan besar telah minum tisane selama bertahun-tahun. Campuran teh herbal yang menenangkan ini bisa sangat sederhana, atau bisa sangat rumit, semuanya tergantung pada mood dan selera Anda, sangat cocok untuk pelega dahaga saat buka puasa.

oleh Dyra Daniera diperbarui 31 Mar 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 14:00 WIB
Tisane
Ilustrasi Tisane. (Dok. Instagram/@naturadoriente/https://www.instagram.com/p/CqXh8GJoloa/Dyra Daniera)

Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi kemungkinan besar Anda telah minum tisane selama bertahun-tahun. Campuran herbal yang menenangkan ini bisa sangat sederhana, atau bisa sangat rumit, semuanya tergantung pada mood dan selera Anda. Minuman ini bisa jadi pilihan untuk berbuka puasa.

Tisane adalah ramuan dari buah, kulit kayu, bunga, atau rempah-rempah yang harum yang direndam atau direbus dalam air panas. Tisane telah dikenal sebagai alternatif teh tradisional yang biasanya bebas kafein.

Minuman herbal ini adalah sajian penutup yang menenangkan dan menyegarkan, melengkapi sebagian besar makanan penutup, dan alternatif ringan untuk kopi. Setiap tisane herbal menampilkan berbagai rasa dan bahan yang berbeda. Dikutip dari Masterclass pada Kamis, 30 Maret 2023, ini dia lima jenis tisane paling populer. 

1. Tisane daun

Tisane berbahan dasar daun seperti lemon verbena, peppermint, chamomile, dan echinacea adalah beberapa tisane yang paling umum. Tisane seperti dill dan chamomile sering digunakan oleh orang Mesir kuno untuk khasiat kesehatannya, sedangkan mint tisane telah lama digunakan karena khasiatnya yang menenangkan. 

Yerba maté dan rooibos Afrika Selatan, teh merah yang terbuat dari semak lebat asli, meniru aspek yang lebih gurih dari daun teh tradisional. Yerba maté adalah satu-satunya tisane berkafein. Saat menyiapkan tisane daun, buatlah air Anda tepat di bawah titik didihnya sebelum menyeduh tisane untuk menghindari menghanguskan ramuan yang lebih lembut.

2. Tisane Buah

Tisane
Ilustrasi Tisane. (Dok. Instagram/@fleur_de_the_rolle/https://www.instagram.com/p/CqXlen4oghv/Dyra Daniera)

Tisane buah adalah campuran buah, rempah dan herba yang dimaniskan secara alami dan bebas kafein yang secara tradisional dibuat dengan bahan dasar kembang sepatu. Sebagian besar buah-buahan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan tisane buah. Potongan buah, daun buah (daun raspberry adalah bahan tisane buah yang populer), dan perasa alami seperti kakao dan vanila biasanya digunakan untuk membuat tisane buah. 

Menambahkan kulit jeruk seperti kulit lemon atau jeruk ke dalam tisane dapat menambah tingkat kecerahan dan keasaman tanpa penambahan jus. Gabungkan potongan buah dengan bumbu dan buah berakar untuk menambah keseimbangan pada tisane buatan sendiri.

3. Tisane bunga

Bunga seperti rose hips dan lavender adalah bahan yang paling umum digunakan dalam tisane bunga. Perpaduan teh herbal ini cenderung berasa herba dan vegetal, bukan seperti parfum. Aroma harum yang akrab memenuhi rasa tisane, membuat sensasi yang menenangkan dari tegukan pertama.

4. Tisane rempah dan akar

Tisane
Ilustrasi Tisane. (Dok. Instagram/@nettlebear/https://www.instagram.com/p/CqXX73RIZCy/Dyra Daniera)

Rempah-rempah seperti kapulaga dan adas memberikan rasa yang dominan pada tisane. Menggunakan kapulaga segar yang dihancurkan, jintan, biji atau daun adas, atau licorice (adas bintang) dalam tisane perlu berhati-hati karena diperlukan keseimbangan. Jika menggunakan terlalu banyak, tisane mungkin terasa pahit, tetapi jumlah bumbu yang tepat dapat meningkatkan karakter bahan-bahan yang harmonis ini. 

Kapulaga hijau yang alami memiliki rasa yang cocok jika dicampur dengan mint. Ketika kita membuat teh dengan menggunakan kunyit atau jahe segar, itu juga bisa membantu mengembalikan rasa asli dari akar tersebut dan memberikan manfaat kesehatannya.

5. Tisane Gandum Utuh Panggang

Biji-bijian utuh (whole grains) yang panggang seperti jelai menghasilkan tisane gurih yang khas. Versi tisane jelai, seperti agua de cebada, sering kali menyertakan gula dan jus lemon atau jeruk nipis secukupnya.

Biji-bijian yang direndam dapat disaring sebelum dikonsumsi atau dibiarkan dalam minuman. Pastikan untuk memanggang biji-bijian kering sebelum seduhan untuk memanfaatkan minyak alami yang dikeluarkan dalam proses memasak.

Perbedaan Teh dan Tisane

Tisane
Ilustrasi Tisane. (Dok. Instagram/@antiche.essenze.mediterranee/https://www.instagram.com/p/CqXivcGoxkZ/Dyra Daniera)

Teh dan tisane mungkin terdengar seperti minuman yang sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Teh hijau, putih, hitam, dan oolong dikenal sebagai "teh asli" dan terbuat dari tanaman Camellia sinensis. Sementara, tisane merupakan minuman yang berasal dari tanaman di luar keluarga Camellia sinensis.

Untuk membuat tisane, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pastikan menggunakan bahan-bahan yang segar dan berkualitas untuk mendapatkan rasa yang terbaik. Kedua, panggang biji-bijian sebelum digunakan untuk meningkatkan cita rasa minuman. Kemudian, bilas beberapa cabang herba segar, masukkan ke dalam teko atau panci, dan tuangkan air mendidih. Diamkan beberapa menit agar rasa dan aroma minuman meresap. Terakhir, saring tisane dan sajikan.

Meskipun tisane bukan teh asli, minuman ini juga bermanfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Selain itu, dengan variasi rasa yang banyak dari berbagai jenis tanaman, tisane juga dapat menjadi alternatif yang menyenangkan bagi Anda yang ingin mencoba minuman yang berbeda dari teh.

Infografis Teh Artisan Lokal Gaet Pasar Kekinian
Infografis teh artisan lokal gaet pasar kekinian. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya