Liputan6.com, Jakarta - Setelah Rumah Sakit al-Shifa, serangan militer Israel juga menargetkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Penasihat kebijakan luar negeri untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, mengatakan pada Senin, 21 November 2023 bahwa itu merupakan tindakan proporsional dan "sudah sesuai hukum internasional."
"Kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional, dengan proporsionalitas, pembedaan (warga sipil dan anggota Hamas), dan ada kebutuhan militer yang jelas untuk menghancurkan Hamas. Itulah yang kami lakukan," kata Falk kepada Alex Marquardt dari CNN, dikutip Selasa (22/11/2023).
Baca Juga
Ia menyambung, "Dalam upaya menghancurkan Hamas, seperti yang dilakukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) saat ini, kami membedakan, membuat perbedaan yang jelas antara warga sipil dan teroris."
Advertisement
Ketika ditanya apakah tindakan militer Israel di Gaza menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap warga sipil, Falk membela Israel dengan mengatakan "tidak ada pasukan militer di Bumi yang lebih bermoral" daripada IDF. Namun, laporan dari pihak Palestina tidak demikian.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut pada Senin, 20 November 2023 bahwa tentara Israel telah menargetkan serangan militer ke lantai operasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Kerusakan signifikan pada peralatan medis dilaporkan akibat peristiwa tersebut, menurut Anadolu Agency.
Mengutip Middle East Monitor, 21 November 2023, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Munir al-Bursh, berbicara dari rumah sakit seraya menyebut, "Mayat-mayat masih menumpuk di dalam Rumah Sakit Indonesia yang telah dikepung tank militer Israel selama beberapa hari."
Kondisi Rumah Sakit Indonesia
Al-Bursh menjelaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia adalah satu-satunya fasilitas medis yang berfungsi sebagian di Kota Gaza dan wilayah utara daerah kantong itu. Semua rumah sakit lain di sana sudah tidak beroperasi, termasuk Rumah Sakit al-Shifa yang saat ini berada di bawah kendali militer Israel.
"Sebanyak 650 orang terluka berada di Rumah Sakit (Indonesia), sementara kapasitasnya hanya 140 tempat tidur," kata al-Bursh. Ia juga mencatat bahwa drone militer Israel menembaki warga Palestina yang mencoba melarikan diri dari rumah sakit.
Pada Senin pagi, waktu setempat, Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza mengatakan, 12 warga Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia. Pihaknya menuduh tentara Israel berusaha mengubah rumah sakit tersebut jadi "kuburan massal."
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, menggambarkan situasi terkini di Rumah Sakit Indonesia sebagai "bencana," menurut Al Jazeera. Ia menyebut, "Staf Rumah Sakit Indonesia bersikeras tinggal untuk merawat (korban) yang terluka. Ada sekitar 700 orang, termasuk staf medis dan orang yang terluka, di dalam rumah sakit."
Advertisement
Kesaksian Pekerja Medis
Seorang pekerja medis di Rumah Sakit Indonesia, Marwan Abdallah, mengatakan bahwa tank-tank Israel beroperasi kurang dari 200 meter dari rumah sakit. Sementara itu, penembak jitu Israel terlihat di atap gedung-gedung di dekat fasilitas media tersebut.
Pekerja medis lain mengatakan pada Al Jazeera bahwa penembakan dilakukan secara intens dan tidak pandang bulu di gedung rumah sakit, di pintu masuk, dan di jendela. Menurut petugas medis, semua orang di rumah sakit telah berkumpul di tengah gedung utama.
Sejak serangan udara Israel meletus pada 7 Oktober 2023, Rumah Sakit Indonesia telah menampung ratusan pengungsi. Lokasinya juga dekat dengan kamp pengungsi Jabalia.
Daerah di sekitar Rumah Sakit Indonesia telah diserang beberapa kali oleh pasukan Israel, dengan setidaknya dua warga sipil tewas dalam serangan antara 7 Oktober dan 28 Oktober 2023, menurut Human Rights Watch.
Di sisi lain, Israel telah lama menuduh Hamas menggunakan rumah sakit dan lokasi sipil lain untuk mendirikan pos komando dan menyembunyikan senjata. Pasukan militer negara itu sebelumnya mengatakan bahwa mereka yakin Rumah Sakit Indonesia dibangun di atas sistem terowongan Hamas.
Kemenlu RI Bantah Tuduhan Israel
Sebelum ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) sudah membantah tuduhan militer Israel yang menyebut bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza jadi tempat Hamas melancarkan serangan.
"RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat pada kanal Global Liputan6.com, 7 November 2023.
Iqbal menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut saat ini dikelola sepenuhnya otoritas Palestina di Gaza, meski dalam beberapa kesempatan, selalu ada relawan Indonesia yang bertugas di sana.
Tercatat bahwa tuduhan serupa juga dilayangkan Israel terhadap Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza. Al-Shifa, rumah sakit utama di kota Gaza, telah jadi sorotan selama berminggu-minggu setelah terus-menerus dibom militer Israel.
Setidaknya 21 dari 35 rumah sakit di Gaza, termasuk pusat kanker di Jalur Gaza, tidak berfungsi sama sekali, dan yang lain rusak, serta kekurangan obat-obatan dan pasokan penting.
Advertisement