Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Semarang Teronggok Sepekan

Yang pertama kali menemukan adalah anak-anak yang sering bermain di sekitar lokasi penemuan mayat korban mutilasi tersebut.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 19 Sep 2014, 05:29 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2014, 05:29 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Semarang - Potongan tubuh manusia diduga mayat korban mutilasi yang ditemukan di sebuah saluran penampungan air di Trimulyo RW 2 RT 4, Kecamatan Genuk, Semarang, Jawa Tengah sesungguhnya sudah ada sejak sepekan lalu. Yang pertama kali menemukan adalah anak-anak yang sering bermain di sekitar lokasi penemuan.

Menurut Gilang (8), salah satu anak yang sudah melihat potongan tubuh itu, awalnya yang terlihat adalah kantong plastik. Karena penasaran, Gilang dan teman-temannya mengambil kayu panjang lalu mencongkel kantong plastik yang tersangkut di ujung saluran. Setelah tercongkel, anak-anak itu kemudian melempari kantong plastik itu dengan batu.

"Setelah dilempari, tiba-tiba keluar tangan. Itu hari Jumat (12/9/2014) kemarin," kata Gilang kepada polisi, Kamis (18/9/2014) malam.

Seperti tak terpengaruh, anak-anak itu langsung ngeloyor pergi. Mereka juga tak menceritakan hal itu kepada siapa pun.

Setelah hampir sepekan, barulah pada Kamis sore 18 September 2014, mereka menceritakan kepada beberapa orang dewasa.

Salah satu warga tersebut adalah Joni (53). Ia kemudian menyusuri parit tersebut dan mendapati setidaknya 6 potongan tubuh berupa tangan, jari kaki, kaki, pinggang, dan organ tubuh seperti jantung. Bahkan di selokan lain yang jaraknya 200 meter juga ditemukan telapak kaki.

"Tadi sekitar pukul 17.00 WIB, anak-anak bilang sama saya. Yang pertama saya lihat potongan kaki di bawah jembatan," kata Joni.

Sementara itu, petugas Inafis Polrestabes Semarang menemukan 8 potongan tubuh lainnya saat mengevakuasi dan menggelar olah TKP. Potongan-potongan tubuh korban mutilasi itu kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUP Dr Kariadi sambil menunggu ditemukannya potongan tubuh lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya