Ade Sara dalam Kenangan: Bagi-bagi Susu Saat Natal

Hampir genap 9 bulan, pasangan Suroto dan Elizabeth hidup tanpa kehadiran buah hatinya, Ade Sara Angelina Suroto.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 25 Des 2014, 15:28 WIB
Diterbitkan 25 Des 2014, 15:28 WIB
Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Ade Sara Digelar
Orangtua Ade Sara Angelina Suroto. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir genap 9 bulan, pasangan Suroto dan Elizabeth hidup tanpa kehadiran buah hatinya, Ade Sara Angelina Suroto. Anak semata wayang itu pergi meninggalkan keduanya karena tewas dibunuh mantan pacar, Imam Al Hafitd dan pacar barunya Assyifa yang telah divonis 20 tahun penjara.

Rasa kehilangan Ade Sara masih terus dirasakan Suroto dan Elizabeth. Kesedihan makin terasa karena hari ini bertepatan dengan perayaan Natal. Di kediaman Ade Sara di Jl Layur Blok ABCD RT 7 RW 11 No 2A, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, tak terlihat hiasan khas Natal seperti kebanyakan orang. Sepi, hanya tanaman gantung teduh yang menghiasi kediaman Ade Sara.

Kenangan kala Natal semasa Ade Sara hidup, masih membekas di ingatan Yuni, tetangga sebelah kanan rumah Ade Sara. Ia mengatakan, tiap tahun perayaan Natal memang tak ada hal yang mencolok di kediaman Ade Sara.

Keluarganya hanya pergi ke gereja atau mengunjungi keluarga lainnya di Jakarta. Keluarga Ade Sara memang terkenal sederhana dan tidak pernah bermasalah.

"Paling ke Gereja. Atau pulang kampung biasa kalau musim liburan Natal atau nggak lebaran," kata Yuni ditemui Liputan6.com, Kamis (25/12/2014).

Keluarga Ade Sara diketahui tinggal di rumah tersebut sejak 16 tahun lalu, tepatnya saat Ade berusia 3 tahun. Namun saat itu Ade tinggal di Jl Layur Blok ABCD RT 7 RW 11 No 3 atau beda 2 rumah dari tempat tinggalnya sekarang.

"Sebelumnya tinggal sebelah lagi karena sempit nggak ada kamar terus pindah. Dari TK Ade tinggal di sini," ungkapnya.

Keluarga Ade Sara pun terkenal religius dan tidak pernah absen pergi beribadat ke Gereja. Biasanya saat Natal, keluarga Ade Sara berangkat pagi-pagi menuju gereja. Sepulang dari gereja biasanya Ade keluar rumah dan bermain dengan anak-anak kecil. Menurut Yuni, Ade sangat dekat dengan anak-anak kecil yang tinggal di lingkungan rumahnya.

"Baik sama anak kecil Ade seneng banget mungkin karena semata wayang dia jadi pengin punya adik. Kalo Natal abis belanja jajan dikasih anak-anak sini susu semua," ujar Yuni.

Namun, kecerian natal perawan kelahiran 21 Juli 19 tahun lalu itu kini tak terlihat lagi. Sudah ada 2 tamu yang menghampiri kediaman rumah Ade, namun sang empunya rumah tidak ada. Mulai dari ingin mengucapkan salam Natal dan bertanya kabar adalah alasan kedua tamu.

Ade Sara ditemukan tewas tergeletak di bahu jalan Tol Bintara KM 49. Gelang dari Festival Java Jazz masih melingkar. Jelas kematiannya hanya berselang 3 hari dari waktu Ade pergi mengunjungi festival itu bersama teman-temannya. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya