PBNU Ajak Masyarakat Tidak Terpengaruh Paham dan Ideologi ISIS

Tak ada toleransi bagi kekerasan seperti yang dilakukan oleh kelompok ISIS. “Agama Islam tidak menoleransi kekerasan.”

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jan 2015, 17:20 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 17:20 WIB
Kantor PBNU
Kantor PBNU.

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan beredarnya foto-foto yang memperlihatkan konvoi mirip pendukung gerombolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Makassar melalui Twitter dan beredarnya video Youtube ancaman yang bikin gempar akhir Desember lalu.

"Itu bukan ancaman, hanya sensasi belaka. Jadi masyarakat tidak terlalu takut dan hal itu jangan dibesar-besarkan," terang Ketua PBNU KH. Maksum Machfoedz, di Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Menurut dia, agama Islam tidak mentoleransi kekerasan seperti yang dilakukan oleh kelompok  ISIS. Sebab, ISIS telah bertindak sadistis terhadap orang yang tidak sejalan dengan ajarannya.

“Agama Islam tidak menoleransi kekerasan,” beber Maksum.

Kendati warga negara Indonesia yang bergabung ISIS terhitung relatif kecil jumlahnya, namun kata Maksum, bukan berarti kasus itu tidak penting untuk dicermati. Semua masyarakat Indonesia harus tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan paham ISIS.

"Jangan sampai masyarakat terpengaruh dan kemasukan oleh paham dan ideologi ISIS yang disebarkan oleh kelompok atau jaringan tertentu," ujarnya.

Sebelumnya, muncul video ancaman yang diduga dari anggota ISIS bernama Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi di YouTube. Ancaman itu ditujukan terhadap Polisi, TNI, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya