Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso kembali menyambangi kantor Gubernur Ahok di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Usai bertemu Ahok selama 20 menit, jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas itu terlihat terburu-buru meninggalkan Balaikota DKI Jakarta, Selasa siang (12/5/2015).
Ahok yang menerima kedatangan Buwas bercerita, ada dua hal yang dibicarakannya dengan mantan Kapolda Gorontalo tersebut. Salah satunya terkait peminjaman gedung ke Pemprov DKI Jakarta.
Hal ini karena gedung Bareskrim Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, akan dibongkar untuk dibangun dengan bangunan baru. Menurut dia, selama masa pembongkaran nanti Bareskrim Polri membutuhkan gedung sementara untuk berkantor.
"Ngobrol saja, ada 2 hal. Beliau mau pinjam gedung. Kan gedung Bareskrim mau dibongkar, mau dibangun baru, Rp 400 miliar, untuk setahun pembangunan. Tapi Bareskrim kan mesti kerja, ya dia mau pinjam gedung kita," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (12/5/2015).
UPS
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu berencana akan meminjamkan gedung Dinas Pekerjaan Umum (PU) di Jalan Taman Jatibaru 1, Jakarta Pusat.
"Ternyata gedung di Jaksel kita pikir boleh, ternyata sudah dikasih Menlu, enggak bisa, buat ASEAN. Lalu kita mau pindahkan ke PU (Dinas Pekerjaan Umum)," ucap Ahok
Selain peminjaman gedung, sambung Ahok, Buwas juga membahas kelanjutan pengungkapan kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS) yang saat ini tengah diselidiki Bareskrim Polri.
"Kedua, untuk melengkapi data, saya minta enggak usah Pak Buwas (yang meminta keterangan) juga enggak apa-apa. Suruh anak buah datang ke saya, saya bisa menjelaskan kok," pungkas Ahok. (Ndy/Yus)
Kabareskrim Temui Ahok Bahas 2 Hal
Usai bertemu Ahok selama 20 menit, jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas itu terlihat terburu-buru meninggalkan Balaikota.
diperbarui 12 Mei 2015, 19:15 WIBDiterbitkan 12 Mei 2015, 19:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) melihat proses pengolahan lumpur milik PT Aetra Indonesia di Jakarta, Selasa (19/5/2015). Aetra memiliki 2 unit alat pengolahan lumpur, salah satunya berada di Pulogadung, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan, Begini Kronologinya
Sumber dalam Liverpool Tolak Klaim adanya Kesepakatan antara Real Madrid Soal Trent Alexander-Arnold
Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 47 Orang
Cara Atasi Asam Urat dengan Air Putih, Kuncinya Tak Boleh Kurang Minum
Tiket Kereta Api Tidak Kena PPN 12 Persen, Warganet Ngeluh Harga Makanannya Sudah Naik Duluan
Apakah Anak Harus Berbakti kepada Orangtua Durhaka? Ini Jawaban Buya Yahya
VIDEO: Hong Kong Gelar Pertunjukkan Drone Panda Pertama
4 Fakta Pesawat Jeju Air Kecelakaan, 62 Orang Dilaporkan Tewas
Geram, Menag Nasaruddin Minta Pelaku Uang Palsu di UIN Alaudin Makassar Dihukum Berat
VIDEO: Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan Masih Berusaha Memadamkan Api dari Pesawat Jeju Air yang Tergelincir
Rusia Belum Niat Jadikan Bitcoin Cadangan Aset
Hati-hati Penipuan, BP3MI Kepri Imbau Warga Tak Tergiur Tawaran Kerja dengan Gaji Besar di Kamboja