Siuman, Anak Driver Go-Jek Korban Kopaja Cari Orangtua

Kondisi bocah SD itu masih cukup lemah. Hampir sekujur tubuhnya penuh luka akibat dihantam bus Kopaja bersama kedua orangtuanya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 17 Sep 2015, 23:59 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 23:59 WIB
Pengemudi Go-Jek Rela Tabungan Dipotong Bantu Anak Kopaja Maut
Selain menggalang dana manual, mereka juga rela tabungan di perusahaan masing-masing dipotong Rp 5.000 untuk membantu Aldo.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut yang terjadi di kawasan Warung Jati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan meninggalkan kisah pilu. Seorang pengemudi Go-Jek, Gunawan (43) dan istrinya Lilis Lestari (36) tewas setelah tertabrak bus Kopaja ‎612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan. Sementara Ghrialdo Banu (8) anaknya masih kritis.

Menurut seorang tetangga korban, Babay Masturiah, Gunawan dan Lilis dikenal sebagai pribadi yang baik. Keluarga kecil itu dikenal ramah di lingkungan tinggalnya di Jalan Samali Ujung, RT 13 RW 5 ‎Kalibata Pulo, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Dua-duanya sangat baik mas di lingkungan sini. Orangnya juga enggak sombong," ujar Babay di kediamannya, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2015).

Sebelum terlibat kecelakaan, keduanya sempat berpamitan kepada Babay yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri. ‎Korban bahkan sempat meminta Babay mengelus-elus perutnya memberikan doa untuk sang jabang bayi.

"Dia sebelum berangkat minta dielus-elus dulu perutnya sama saya," tutur perempuan setengah baya itu.

Dia menceritakan, kecelakaan terjadi saat pasangan suami istri itu hendak menjemput anaknya, Aldo. Korban juga rencananya akan mengambil uang Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk keperluan sekolah anaknya, serta gaji pertamanya sebagai driver ojek online, Go-Jek.

"Gunawan itu mau nganter istrinya ngambil KJP, sama mau ambil gaji pertama dia di Go-Jek. Soalnya dia baru sebulan jadi (pengemudi) Go-Jek," cerita Babay.

‎Babay berharap, pengemudi Kopaja ugal-ugalan yang menyebabkan 2 tetangganya meninggal dunia agar dihukum setimpal. Hukuman itu untuk memberikan efek jera bagi pengguna jalan lain agar lebih tertib berlalu lintas.

"Ya kalau bisa dihukumnya setimpal dengan dosa yang dibuat ke Gunawan sama Lilis," pinta dia.

Dimakamkan di Lampung

‎Jenazah Gunawan dan istrinya Lilis telah dimakamkan di kampung halamannya, Dusun Waras Jaya, Desa Mekar Mulya, Kecematan Palas, Lampung Selatan, Lampung, pagi tadi.‎ Jenazah keduanya diberangkatkan dari Jakarta Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB.

"Sudah Selesai di makamkan sekitar pukul 10 pagi tadi," ujar anggota keluarga korban, Asep.

Asep menuturkan, jenazah saudaranya tersebut tiba di kampung halamannya sekitar pukul 04.00 WIB. "Nyampai rumah duka di kampung halaman sekitar pukul 04.00 tadi," pungkas Asep.

‎Aldo Cari Orangtuanya

Sementara itu, kondisi Aldo anak semata wayang Gunawan dan Lilis sudah mulai membaik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bocah 8 tahun itu sudah mulai sadarkan diri dari kondisi sebelumnya yang sempat kritis.

"Udah sadar sekarang. Tapi masih harus dirawat intensif. Dia masih dioperasi di bagian kepalanya," ujar Babay lagi.

Kondisi bocah SD itu masih cukup lemah. Hampir sekujur tubuhnya penuh luka akibat dihantam bus Kopaja bersama kedua orangtuanya. Bahkan, tangan Aldo juga mengalami patah tulang.

‎"Tangannya patah. Kakinya, pinggulnya, masih banyak lagi deh luka-luka," beber dia.

Yang lebih menyedihkan, Aldo langsung menanyakan kedua orangtuanya begitu siuman. "Pas sadar sempet nyariin bapak sama ibunya," ucap Babay.

Hingga saat ini Aldo masih dirawat intensif di RSCM akibat luka parah yang dideritanya. Sementara sopir Kopaja, Budi Wahyono sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut ini.

Atas kelalaiannya ini, Budi dijerat Pasal 310 ayat 1, 2, 3, dan 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (Ali/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya