Paris Siap Gelar Konferensi Perubahan Iklim Dunia

Negara-negara di dunia rencananya akan duduk satu meja di Prancis dalam Konferensi Iklim Paris (COP21).

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Okt 2015, 05:47 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 05:47 WIB
Ilustrasi perubahan iklim (climate change)
Ilustrasi perubahan iklim (climate change)

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim yang terjadi di dunia, kian memprihatinkan. Demi menemukan solusi dari masalah ini negara-negara di dunia rencananya akan duduk satu meja di Prancis dalam Konferensi Iklim Paris (COP21).

Menurut Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuze, pelaksanaan COP21 sangatlah penting. Sebab, dalam konferensi yang rencananya digelar dari 30 November-12 Desember 2015 akan ada satu persetujuan untuk menemukan solusi perubahan iklim.

"Tujuan utama dari COP 21 adalah untuk mencapai sebuah persetujuan di antara negara-negara di dunia untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat," ucap Breuze di Kantor Kedutaan Prancis, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Diplomat kelahiran 1959 ini menekankan, sekarang merupakan waktu yang tepat bagi negara-negara di dunia untuk membicarakan perubahan iklim. Ia menyebut jika tidak dicari solusi maka lingkungan di dunia akan berada dalam kondisi berbahaya.

"Karena jika temperatur dunia naik terlalu tinggi nantinya ketinggian laut akan naik," papar dia.

Bukan cuma hal itu. Breuze memaparkan bahaya lain yang disebabkan perubahan iklim adalah hujan deras, erupsi gunung api, banjir dan banyak lagi.

Parahnya lagi, kata Breuze, beberapa dari konsekuensi perubahan ikilm tidak terjadi di masa depan. Tetapi sudah bisa dirasakan saat ini.

Karena itu, Breuze berharap konferensi yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di negaranya dapat mencapai persetujuan tersebut, demi menciptakan dunia serta lingkungan yang lebih baik dan layak untuk ditinggali.

"Kami Prancis sangat berkomitmen (terhadap COP21) dan yakin bahwa negara-negara di dunia akan mencapai persetujuan ini," ujar dia.

Harapan terhadap RI

Prancis selaku tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim atau COP21 ini ternyata punya harapan besar bagi Indonesia terkait masalah tersebut.

"Indonesia merupakan pemain besar sangat penting bagi kami jika di COP21 nanti Indonesia bisa datang dengan delegasi besar," harap Breuze.

"Kami begitu yakin Indonesia sangat berkomitmen dalam isu (perubahan iklim) ini," sambung dia.

Breuze menyebut keyakinannya bukan datang tanpa sebab. Dia melihat sudah banyak hal yang dilakukan pemerintah Indonesia demi memerangi masalah perubahan iklim mengurangi produksi gas rumah kaca.

"Indonesia sudah mengumumkan mereka akan mengurangi produksi green gas houses (gas rumah kaca) sebanyak 29%," jelas dia.

Breuze menyebut langkah Indonesia ini patut mendapat apresiasi. Sebab, dengan mengurangi produksi gas rumah kaca, maka Indonesia sudah berkontribusi untuk memerangi masalah perubahan iklim.

COP21 rencananya digelar pada 30 November-12 Desember 2015. Indonesia diketahui telah mendaftarkan delegasinya sejak September lalu. Di Paris nanti, para pemimpin dunia diharapkan mencapai kata sepakat untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat. (Ans/Mar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya