Simpatisan PPP Kubu Djan Faridz Meninggal Dunia Saat Konvoi

Didin Bolewan (20) meninggal saat konvoi bersama ribuan massa simpatisan PPP untuk menolak hasil Muktamar kubu Romahurmuziy.

oleh Yanuar H diperbarui 18 Apr 2016, 08:29 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 08:29 WIB
20160329- Djan Faridz Sambutan Mukernas II PPP-Jakarta- Faizal Fanani
Suasana Mukernas II PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (29/3/2016). Ketua Umum PPP, Djan Faridz menjanjikan umroh gratis untuk setiap pengurus DPC, DPW dan DPP sebagai bentuk syukur atas kemenangan partainya di MA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Seorang simpatisan Partai Persatuan Peembangunan (PPP) kubu Djan Faridz meninggal dunia setelah menggelar Tabligh Akbar di Lapangan Mlati, Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta kemarin.

Didin Bolewan (20) meninggal saat konvoi bersama ribuan massa simpatisan PPP asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. Aksi itu dilakukan simpatisan Djan Faridz untuk menolak hasil Muktamar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta yang diselenggarakan PPP kubu Romahurmuziy.

Didin meninggal diduga karena terkena bom molotov oleh pengendara lain sekitar pukul 14.20 WIB.

Ketua DPW PPP DIY, Syukri Fadholi mengatakan, usai mengikuti tabligh akbar masa simpatisan melakukan konvoi.  Namun saat di Jalan Kebonagung, Mlati, Sleman, 2 simpatisannya yang berboncengan dilempar bom molotov di dekat pohon beringin Kronggahan. Didin meninggal di tempat dengan luka di leher.


"Korban yang meninggal atas nama Didin Bolawen, warga Kecamatan Mlati, Sleman, dan korban luka atas nama Taufan yang juga warga Mlati, Sleman. Didin sekarang di Sardjito dan temennya di RS Akademik UGM," kata Syukri saat dihubungi Minggu 17 April 2016.

Syukri mengatakan pelaku pelemparan diketahui berboncengen dengan sepeda motor dan langsung melarikan usai melemparkan bom molotov.

Tak terima simpatisannya meninggal dunia, Syukri langsung mengamankan CCTV yang berada di tempat kejadian dan menyerahkan ke kepolisian. Dia meminta agar massa PPP kubu Djan Faridz tetap tenang pascaperistiwa ini.

"Massa PPP, termasuk organisasi underbow, tetap tenang dan waspada. Dan tidak terpancing oleh perbuatan oknum ini. Kami minta polisi menindak tegas pelaku itu," ujar Syukri.

Sementara Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan saksi.

"Jenisnya apa masih kita selidiki. Satu korban luka di punggung karena posisinya di depan. Korban meninggal posisinya pembonceng di belakang," kata Sepuh.

"Pelaku infonya dua orang dan mengendarai sepeda motor ke arah timur," pungkas Sepuh.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya