Polisi Ini Peras Pegawai Mahkamah Agung

Polisi memeras pegawai MA dengan menuduhnya sebagai kurir narkoba.

oleh Muslim AR diperbarui 12 Jul 2016, 23:13 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 23:13 WIB
Borgol
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang yang mengaku sebagai polisi dan anak buah kapal memeras pegawai honorer di Mahkamah Agung bernama Sigit. Keduanya melakukan aksi dengan menuduh Sigit sebagai kurir narkoba.

Akibatnya, Sigit yang juga berprofesi sebagai pengemudi Go-Jek itu harus kehilangan motor kesayangannya lantaran diambil kedua begundal tersebut. Tak hanya motor, harta benda lainnya pun juga disikat pelaku.

"Pelaku mengaku sebagai polisi yang sudah lama mengintai korban dan menuduh korban sebagai kurir narkoba," ujar Kapolsek Taman Sari AKBP Nasriadi kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (12/7/2016) malam.

Dia menuturkan, Sigit awalnya tengah menjemput pelanggan ojek bernama Fahmi yang minta dijemput dari sebuah tempat kosan di Kelurahan Krukut Taman Sari, Jakarta Barat. Sang pelanggan memintanya diantar ke sebuah kafe di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Saat tiba di tempat itu, tiba-tiba Sigit dan Fahmi dicegat dua orang yang mengaku sebagai polisi.

Dua orang itu ialah Bripka Suroto warga Bintaro, seorang polisi aktif dan satu lagi bernama Ade, warga Jakarta Utara yang berprofesi sebagai ABK (Anak Buah Kapal).

"Pelaku (Bripka Suroto) ini desersi dan lari dari tugasnya. Pelaku bertugas di Polsek Cempaka Putih," terang Nasriadi.

Saat dicegat dua pelaku, Sigit dipaksa berhenti dan digeledah badannya. Saat digeledah, satu paket sabu ditemukan dalam saku jaket Sigit.

"Korban (Sigit) menduga, barang itu (sabu) dimasukkan oleh Fahmi saat di perjalanan," jelas Nasriadi.

Setelah mendapati paket sabu di saku jaket Go-Jek Sigit, dua pelaku mengambil paket itu serta menyita handphone dan motor korban. Tak puas sampai di situ, pelaku juga menghubungi Sigit kembali dan meminta uang sebesar Rp 5j uta untuk menebus motornya.

"Korban curiga dan langsung menghubungi polisi bahwa dia diperas dan ditipu. Kami langsung menyusun strategi," terang Nasriadi.

Sesudah ditelepon pelaku, Sigit menyanggupi untuk bertemu pada siang tadi, Selasa (12/7/2016). Mereka janjian di sebuah tempat di jalan Gunung Sahari Jakarta Pusat. Saat dua pelaku datang, polisi yang sedari tadi menyamar dan membaur bersama pengunjung lainnya langsung menangkap pelaku.

"Reaksi cepat dan terukur, kami langsung tangkap dan bawa ke Mapolsek, sekarang masih pemeriksaan," kata Nasriadi.

Saat ini, polisi masih memeriksa dua tersangka. Sementara, Fahmi si pelaku yang menaruh paket sabu di dalam jaket Sigit masih dalam buruan polisi. "Kami sudah mengantongi alamat dan identitas pelaku, tengah dalam pengejaran," ucap Nasriadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya