Temui PBNU, Kapolri Tito Ingin Tingkatkan Hubungan Organisasi

Bentuk kerja sama antara Polri dan PBNU dalam waktu dekat ini akan direalisasikan‎ melalui MoU.

oleh Oscar Ferri diperbarui 18 Agu 2016, 17:47 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 17:47 WIB
20160816-Sidang-MPR-Jakarta-Jokowi-FF
Kapolri Tito Karnavian saat menghadiri sidang tahunan MPR RI di ruang rapat paripurna 1 Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (16/8). Presiden Jokowi berpidato kenegaraan menyampaikan tentang pencapaian kinerja pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj. Pertemuan ini sengaja dilakukan Tito sebagai ajang silaturahmi.

"Ini pertemuan silaturahmi. Saya juga sudah sering ke sini. Ini untuk memperat hubungan. Karena Polri merupakan elemen perekat bangsa. Dan NU merupakan salah satu founding father bangsa kita," ucap Tito di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Menurut Tito, Polri dan PBNU memiliki ideologi yang sama. Yakni menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya, sebagai Kapolri yang baru saja menjabat‎, Tito ingin hubungan Polri-PBNU semakin ditingkatkan lagi dan lebih baik lagi ke depannya.

"Hubungan yang sudah baik dengan Kiai (Said Aqil) maupun pengurus PBNU lainnya, kita tingkatkan dan kita realisasikan dalam berbagai bentuk kerja sama," ucap eks Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya itu.

Bentuk kerja sama yang dalam waktu dekat ini akan direalisasikan‎, lanjut Tito, adalah dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Surabaya, Jawa Timur, pada 1 September 2016 nanti. Salah satu poin yang akan diteken kedua pihak, yakni tentang permasalahan hukum.

"Kita masuk masalah hukum dulu nanti di Surabaya. Kemudian soal terorisme. Masalah keamanan, narkoba, isu keterentaman dan ketertiban. Nanti kita juga instruksikan jajaran Polri untuk bangun hubungan seluruh jajaran NU di wilayah-wilayah. Karena dari dulu Polri dan NU ini mitra yang sudah lama. Kita saling menguntungkan," ucap Tito.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengaku, bersyukur kepada Presiden Joko Widodo. Sebab, Presiden telah memberi amanah kepada Tito untuk menjabat Kapolri.

Menurut Said, keputusan Presiden Jokowi mempercayakan Tito Karnavian memimpin korps Bhayangkari tepat dengan kondisi saat ini. Apalagi, Tito sudah kenyang pengalaman di usianya yang masih muda. Mulai dari pernah menjabat Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror,‎ Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, sampai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Dia ini idola saya sejak dulu. Dari Kapolda Metro, kemudian BNPT. Sudah sangatlah pas lah dengan kondisi bangsa seperti ini, atas ancaman terorisme, narkoba, perjudian. Jadi Banyak sekali yang akan kita kerjasamakan dengan Polri," ujar Said.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya