Menko Polhukam: Bomber Gereja di Medan Terobsesi ISIS

Bomber berinisial IAH itu memiliki 3 saudara. Kakaknya memiliki warung internet dan setiap hari IAH aktif bermain internet di warung kakakn

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Des 2023, 22:49 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2016, 13:30 WIB
Bom Medan
Jajaran TNI dan Polri kini melakukan penjagaan di rumah bomber Gereja Santo Yosep, Ivan, di Kota Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mengatakan pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep adalah anak berusia 17 tahun. Dua bulan lagi, dia baru genap berusia 18 tahun.

Bomber berinisial IAH itu memiliki 3 saudara. Kakaknya memiliki warung internet dan setiap hari IAH aktif bermain internet di warung kakaknya.

"Kira-kira si anak ini terobsesi dengan Abu Bakar Al Baghdadi dari ISIS. Di ranselnya ditemukan (tulisan) 'I Love Al-Baghdadi'," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Selain itu ditemukan pula cuplikan aksi ISIS di imternet. Selain itu di kosanya juga ditemukan bahan-bahan untuk merakit bom. Seperti kabel tembaga travo, bubuk mesiu dan banyak baterai. Ada pula bohlam lampu sebanyak 85 buah.

"Bahan-bahan itu disinyalir untuk membuat bom. Tapi sangat sederhana," ujar Wiranto.

Sementara bom yang dia bawa juga hanya berasal dari 6 batang pipa korden yang dimasukkan bubuk mesiu korek api. "Sehingga tidak meledak meledaknya juga seperti petasan," lanjut dia.

IAH melakukan aksi teror pada Minggu 28 Agustus 2016 pukul 08.45 WIB. Tak ada yang terluka akibat teror itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya